• Berita Terkini

    Senin, 08 Januari 2018

    Pengrajin Pandan Grenggeng akan Dapat Pendampingan

    SIGIT FOR ESKPRES

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Para pengrajin pandan di Desa Grenggeng Kecamatan Karangayar bakal mendapatkan pendampingan agar secara intensif. Pendampingan dilaksanakan agar para pengrajin dapat meningkatan keterampilan, desain, manajemen produksi hingga mampu membuk peluang pasar.

    Pelaksanaan pendampingan secara intensif tersebut dilaksanakan Roemah Marta Tilaar (RMT) Gombong bekerjasama dengan Du’anyam dan Heart of Spora. Adanya pendampingan diharapkan mampu meningkatkan para pengrajin pandan di Desa Grenggeng. “MoU sudah ditandatangani, program akan selama 2-3 tahun dan dimulai  Bulan Februari mendatang,” tutur Direktur RMT Sigit Asmodiwongso, Minggu (7/1/2018).

    Dijelaskannya, PT Du'anyam merupakan sebuah perusahaan sociopreneur yang didirikan oleh Hanna Keraf utk. Perusahaan tersebut telah berhasil memberdayakan para pengrajin lontar di Kawasan Indonesia Timur.  Sedangkan Heart of Spora sendiri merupakan sebuah komunitas di Kebumen yang konsen mendampingi para penganyam pandan sejak 3 tahun lalu. “Dengan gabungan kekuatan tersebut kami akan berusaha untuk meningkatkan dan memajukan para pengrajin pandan,” katanya.

    Kegiatan pendampingan dilaksanakan, lanjut Sigit,  mengingat bahwa RMT sendiri memang bergerak di bidang  sosial dan pemberdayan masyarakat. Semua program dan langkah RMT bertumpu pada empat pilar Martha Tilaar Group. Adapun empat pilar tersebut yakni  Beauty Green (lingkungan), Beauty Culture (seni budaya), Beauty
    Education (pendidikan) dan Empowering Women (pemberdayaan wanita). “Untuk itu program kali ini berkaitan dengan empowering women dan education,” paparnya.

    Dalam kesempatan kali ini Sigit kembali mengingatkan bahwa  Roemah Martha Tilaar hadir di Gombong sejak 4 Desember 2014 silam. RMT didirikan dengan membawa dua fungsi yakni destinasi wisata inspiratif dan wahana pertemuan. Destinasi wisata inspiratif yakni wisatawan yang datang dapat menimba berbagai ilmu dan pengetahuan mengenai budaya dan kehidupan masa lalu. Hal ini sekaligus dilaksanakan dengan mereguk inspirasi dari perjalanan hidup seorang Martha Tilaar. Selain itu, suasana vintage yang tenteram juga menjadi oase menyejukkan bagi mereka yang lelah oleh rutinitas kerja harian. “Sedangkan fungsi kedua adalah menjadi wahana pertemuan berbagai pihak untuk bersama-sama melaksanakan program pemberdayaan masyarakat,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top