Dalam sambutannya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai kiprah Ganjar di Jateng cukup baik. Sejumlah program prorakyat kecil dikeluarkan. Di antaranya, kartu petani dan pemberian kredit tanpa agunan untuk pengusaha kecil. ’’Juga penghargaan KPK dengan kepatuhan LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara, Red),’’ ujarnya di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, kemarin (7/1).
Pemilihan Gus Yasin, menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, merupakan hasil komunikasi dengan sejumlah ulama Jateng, termasuk Mbah Moen. Dari komunikasi tersebut, muncullah nama Gus Yasin. ’’Nanti pengumuman Pak Ganjar dan Gus Yasin dilakukan setelah sowan ke Mbah Moen,’’ ujarnya. Dalam deklarasi kemarin, Gus Yasin memang belum datang.
Sementara itu, Ganjar mengatakan, rekomendasi tersebut memang dibicarakan dengan beberapa kiai NU di Jateng. ’’Kemudian kita bergabung, kita serahkan kepada partai untuk memilih. Lalu, ketemulah kami dengan Gus Yasin,’’ tuturnya.
PDIP tidak sendirian mengusung paslon Ganjar-Gus Yasin. Mereka berkoalisi dengan PPP, Nasdem, dan Demokrat. Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy menyatakan, pasangan Ganjar-Gus Yasin ditetapkan Sabtu lalu. DPP PPP berkomunikasi intensif dengan DPP PDIP terkait sosok cawagub yang akan diusung di pilgub Jateng.
Sosok Gus Yasin sejatinya juga masuk dalam radar Sudirman Said, cagub Jateng yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN. Bahkan, Gus Yasin disebut-sebut sebagai salah satu di antara dua nama terakhir yang ingin dipinang Sudirman sebagai cawagub. Nama lain yang juga muncul adalah Majid Kamil, ketua DPC PPP Rembang yang juga putra Mbah Moen.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPP PKS Ledia Hanifa mengungkapkan, penentuan cawagub masih berjalan. Menurut dia, jika figur cawagub sudah ditetapkan, Sudirman akan menyampaikan hal itu kepada pimpinan partai koalisi. ’’(Figur cawagub) kami percayakan kepada Pak Sudirman,” kata Ledia saat dihubungi. (far/bay/c7/oni)
