• Berita Terkini

    Kamis, 11 Januari 2018

    Mbah Moen: Hati Saya pada Pak Ganjar

    KANG ASROF FOR RADAR KUDUS
    REMBANG – KH Maimoen Zubair menginginkan ada kelanjutan pemerintahan di Jawa Tengah (Jateng) yang selama ini dipimpin Ganjar Pranowo. Beliau berpesan ke Ganjar agar melanjutkan apa yang sudah baik dan menyempurnakan kekurangannya.

    Usai mendaftarkan diri sebagai pasangan cagub-cawagub Jateng, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin berkunjung ke kediaman KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) malam harinya. Mbah Moen merupakan ayah dari Gus Yasin -sapaan Taj Yasin-.

    Ganjar yang duduk satu kursi dengan Mbah Moen diberi beberapa wejangan. Pengasuh Ponpen Al-Anwar, Sarang, Rembang itu mengungkapkan gubernur sebaiknya menuntaskan dan menyempurnakan tugasnya.

    Beliau mengilustrasikan ketika Tuhan membuat bumi selama empat hari dalam dua tahap. Ahad dan Senin mengumpulkan bahan dan melaksanakan pembangunan pertama. Lalu disempurnakan pada Selasa dan Rabu. Sehingga bumi sempurna pada Rabu.

    Itu pula yang menjadi salah satu pertimbangan Mbah Moen memberi restu ke Ganjar. Tujuannya untuk melanjutkan pembangunan. ”Bukan karena anak saya, hati saya harus ada kelanjutan. Hati saya ke Pak Ganjar,” ungkapnya.

    Kiai kharismatik ini mengungkapkan tidak hanya PDIP yang datang menemuinya. Partai lain juga ada. Namun ketika ada perintah dari PPP dan yang dikehendaki Gus Yasin, beliau juga mempersilakan.

    Beliau juga berpesan pada Gus Yasin agar benar-benar menjadi orang yang taat. Menurutnya, Gus Yasin dipilih karena memang punya kedekatan dengan partai. Mbah Moen juga mengakui kalau Gus Yasin merupakan putranya yang dekat dengan Ganjar.

    Soal menghadapi fitnah dan kampanye hitam, beliau memberikan tips pada pasangan yang diusung empat partai itu. Kalau sudah maju, harus berani menanggung apa yang terjadi. Termasuk menang atau kalah.

    Namun, manusia seharusnya tetap berusaha untuk menang. Fitnah dalam kampanye pasti ada, tapi harus ditolak. Beliau menyadari, kampanye merupakan upaya menarik massa. Ada yang berbuat apapun agar bisa menarik massa, walaupun kadang salah. ”Itu sifat manusia,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ganjar mengaku banyak hal yang dibicarakan dengan Mbah Moen. Dia diminta untuk menata hati terlebih dahulu. Karena dalam Pilkada pasti ada yang suka dan tidak. Itulah yang harus dikelola dengan baik agar tidak menyakiti orang lain.

    ”Itu menurut saya pesan kebangsaan yang luar biasa. Saya terjemahkan, berarti tidak boleh fitnah dan hoax,” jelasnya. (lid)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top