• Berita Terkini

    Selasa, 16 Januari 2018

    Mahasiswa ISI Surakarta Kenalkan Proses Pembuatan Keris Bali

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO – Layak United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization menyatakan bahwa keris Indonesia merupakan bagian dari warisan dunia. Sebab, benda tersebut tak sekadar senjata tradisional, namun kaya akan filosofi.

    Selain itu, keris Nusantara memiliki keragaman, keunikan bentuk dan proses pembuatan. Salah satunya keris khas Bali. Inilah yang berusaha dikenalkan mahasiswa tingkat akhir Jurusan Keris dan Tosanaji, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kepada publik.

    Mereka menyosialisasikan mulai dari cara pembuatan hingga ciri khas keris Bali di Museum Keris Surakarta kemarin (15/1). Ketua panitia Ahmad Fatoni mengatakan, selain memenuhi tugas mata kuliah kuratorial, sosialisasi bertema Pesona Keris Bali tersebut guna berbagi informasi agar masyarakat lebih mengenal kekayaan budaya lokal.
    “Keris sangat menarik diperbincangkan. Terdapat beragam muatan kultural dalam setiap penciptaannya. Nah, keris Bali menjadi salah satu yang menarik. Mengingat secara bentuk jauh lebih panjang dan besar dibandingkan keris lainnya,” bebernya.

    Dari sisi penggarapan, tahap finishing keris Bali memiliki berbedaan dengan keris dari daerah lainnya. Yakni adanya proses sangkaring. Proses ini adalah teknik memancarkan warna asli logam dengan menggosokkan batu halus pada bilah keris.

    “(Keris Bali) cirinya gampang. Pokoke nek kinclong, terus gede dowo (pokoknya kalau mengilap dan besar panjang). Bisa jadi itu keris Bali,” jelas Ahmad.
    Keunikan lainnya, keris Bali kental dengan kultur budaya, adat, dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Itu dapat dilihat dari penggunaannya pada proses peribadatan.
    “Dua hari kegiatan ini (15-16/1, Red) akan diisi kegiatan mulai dari gelar karya (pameran), diskusi, pemutaran film tentang khazanah keris Indonesia dan gelar tempa proses pembuatan keris Bali,” terangnya.

    Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Surakarta, Bambang MBS mengatakan, kegiatan mahasiswa ISI Surakarta tersebut cukup membantu mempromosikan Museum Keris Nusantara yang belum genap setahun diresmikan Presiden Joko Widodo. Sebab itu, pihaknya terbuka dan bakal menggelar kegiatan serupa secara rutin. (ves/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top