• Berita Terkini

    Kamis, 25 Januari 2018

    Lebih dari 1.000 Rumah Rusak Akibat Gempa Barat Daya Jawa

    LEBAK – Dampak gempa 6,4 skala richter Selasa (23/1/2018) lalu benar-benar terasa di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Lebak. Kabupaten tersebut paling banyak mengalami kerusakan. Pengungsi juga mulai berdatangan ke posko pengungsian yang disediakan. Sementara, beberapa kabupaten lain di lebak juga terkena dampak meski tidak terlalu signifikan.


    Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyebut, ada 18 kecamatan yang terdampak gempa di Kabupaten Lebak. Data terakhir menunjukkan, 154 rumah rudak berat dan 961 rumah rusak ringan. ditambah lagi ada 24 fasilitas umum yang rusak.


    ’’Tapi data ini masih dinamis, karena ada rumah rusak ringan yang langsung diperbaiki sendiri oleh warga sehingga tidak lagi masuk data,’’ terang anggota Pusdalops BPBD Banten Darmidi saat dikonfirmasi semalam. Ada pula yang kemungkinan masih belum masuk data.


    Selain Lebak, Kabupaten lain yang cukup parah adalah Pandeglang. Di Kabupaten tersebut, ada 12 kecamatan yang terdampak. Hingga jelang sore kemarin, terdata dua rumah rusak berat, enam rumah rusak ringan, dan enam fasilitas umum rusak. Di Kabupaten Tangerang, kantor Dinas PU dan Satpol PP rusak ringan akibat gempa. Sementara, di Kabupaten Serang terdapat empat rumah di empat kecamatan yang rusak ringan.


    Terkait pengungsi, pergerakan memang sudah mulai ada. namun, Darmidi mengaku belum bisa memastikan datanya. Mengingat, pergerakannya dinamis. Bukan tidak mungkin warga hanya datang ke posko untuk sekadar melapor. Mayoritas masih memilih bertahan di rumah yang dalam kondisi rusak karena yakin kondisinya aman. ’’Ini berbeda dengan banjir yang memang mengharuskan evakuasi total,’’ lanjutnya.


    Kepala Badan Nasional Penanggulangan bencana Wilem Rampangilei menuturkan, pihaknya semalam baru saja tiba di Lebak untuk mengecek kondisi terkini dampak gempa. Semalam atau selambatnya pagi ini dijadwalkan ada pertemuan antara sejumlah pihak yang terkait dengan gempa. Ternmasuk di dalamnya pemda setempat. ’’Besok (hari ini, red) segera saya share (perkembangan) setelah rapat evaluasi,’’ janjinya.


    Hingga kemarin (24/1), bantuan terus mengalir ke lokasi-lokasi kerusakan terparah akibat gempa di Kabupaten Lebak, Banten. Bantuan yang dikirimkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) telah mencapai senilai  Rp 243.038.350. selain itu, lebih dari 1000 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) diterjunkan untuk membantu korban.


    Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham pada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Mensos berharap Bupati mencarikan cara untuk menampung warga yang rumahnya terkena dampak bencana. “saya minta ibu bupati untuk memastikan bantuan sampai  ke korban,” kata Idrus di sela-sela kunjungan kemarin.


    Penyerahan bantuan dilakukan di kantor Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.  Setelah itu, Mensos melanjutkan meninjau lokasi bencana di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan.


    Di antara bantuan yang disampaikan adalah paket lauk pauk sebanyak 640 paket, beras 2 ton, selimut 300 lembar, tenda  gulung 200 lembar, dan sandang 100 paket.

    Bantuan logistik dilakukan dengan bantuan sebanyak 1.030 orang Tagana dan personel dinas sosial ke beberapa titik bencana. Bantuan logistik difokuskan kepada 92 KK yang rumahnya rusak berat. 


    Selain itu, Mensos juga memperhatikan pesan Presiden untuk berkomunikasi dengan semua pihak terkait, dalam rangka  penanganan bencana. “Pesan Presiden agar bila terjadi bencana, agar dipastikan semua bisa terurusi. Tidak boleh ada anak bangsa yang terkena musibah, terkena bencana, tidak diurusi. Itulah pesan dan perintah presiden kepada saya,” katanya.(byu/tau)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top