• Berita Terkini

    Jumat, 05 Januari 2018

    KPK Tangkap Bupati di Kalsel Terkait Kasus Suap Proyek Rumah Sakit

    JAKARTA – Untuk kali pertama tahun ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan operasi tangkap tangan (OTT) kemarin (4/1/2018). Lokasi OTT di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dan Surabaya, Jawa Timur. Sedikitnya enam orang terjaring dalam OTT tersebut. Termasuk di antaranya seorang kepala daerah yang diduga kuat Bupati Hulu Sungai Tengah, Abdul Latif.


    Ketua KPK Agus Rahardjo mengakui adanya OTT di Hulu Sungai Tengah. Hanya, dia enggan membeber lebih detail penangkapan tersebut. ”Betul ada giat di Hulu Sungai Tengah, Kalsel dan Surabaya,” ungkapnya kemarin.


    Keterangan tersebut diperkuat oleh Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah. Dia membenarkan, KPK melaksanakan OTT di Hulu Sungai Tengah dan Surabaya sejak kemarin siang.


    Menurut Febri, operasi tersebut dilakukan setelah KPK mendapat informasi transaksi suap yang melibatkan enam orang. ”Termasuk salah satunya kepala daerah,” ucap dia. Berdasar infromasi tersebut, KPK mengirim petugas untuk bergerak. Hasilnya, mereka menduga telah terjadi suap melalui penerimaan hadiah atau janji dalam proyek pembangunan rumah sakit di Hulu Sungai Tengah.


    Tentu saja keterangan tersebut tidak sembarangan disampaikan oleh Febri. Dari informasi yang dia terima, petugas KPK yang bergerak di lapangan sudah mengamankan barang bukti awal berupa uang senilai lebih dari Rp 1 miliar. ”Dan diduga itu terkait salah satu proyek pembangunan rumah sakit,” imbuhnya. Namun demikan, dia belum bersedia menjelaskan detail siapa dan peran apa yang dimainkan oleh enam orang itu.


    Demikan pula dengan status masing-masing orang yang ditangkap KPK pasca OTT kemarin. ”Dari enam orang tersebut siapa saja yang kemudian memenuhi syarat-syarat bukti permulaan yang cukup dan statusnya seperti apa akan kami sampaikan besok (hari ini),” beber Febri. Selanjutnya, sambung dia, KPK akan membawa enam orang tersebut ke kantor KPK apabila pemeriksaan awal belum cukup serta dibutuhkan keterangan lebih lanjut.


    Sampai kemarin sore, enam orang tersebut masih diperiksa. Lima orang diperiksa di Hulu Sungai Tengah. Satu orang lainnya diperiksa di Surabaya. Selain kepala daerah, Febri menyampaikan bahwa dalam OTT tersebut juga turut diamankan pihak swasta. ”Ada juga pejabat pengadaan (daerah) setempat,” imbuhnya. Namun demikian, sebelum pemeriksaan 1x24 jam selesai dilakukan, KPK belum bisa mengungkap identitas setiap orang yang mereka tangkap kemarin.


    Febri memastikan, informasi tersebut bakal disampaikan setelah pemeriksaan tuntas. ”Nanti setelah proses pemeriksaan tersebut baru kami bisa menyampaikan siapa saja yang diduga terlibat dalam kasus ini dan status lebih lanjut seperti apa,” terang dia. Ketika ditanya soal dugaan praktik money politics yang dilakukan Abdul Latif, Febri memilih irit bicara. Dia pun kembali menegaskan bahwa OTT dilakukan lantaran diduga ada suap dibalik proyek pembangunan rumah sakit. (syn/agm)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top