• Berita Terkini

    Rabu, 10 Januari 2018

    Khofifah Mundur dari Mensos 12 Februari

    JAKARTA – Khofifah Indar Parawansa memastikan akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial setelah ditetapkan sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Perempuan yang berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak itu memastikan akan mendaftar di KPU Jatim pada hari ini (10/1).


                Khofifah menuturkan kemarin (9/12018) dia menyampaikan surat izin untuk mendaftar dan mohon izin untuk mengikuti pilkada kepada presiden dan wapres. Dia sudah mengutus seseorang untuk mengirimkan surat tersebut sore kemarin.


                ”Sekaligus jika sudah ditetapkan sah menjadi cagub, kami mohon diizinkan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan kabinet. Intinya gitu sih,” ujar Khofifah usai rapat tentang beras di Kantor Wapres, kemarin.


    Sesuai Peraturan KPU 1/2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota 2018, penetapan calon itu dilakukan pada 12 Februari. Setelah pendaftaran yang berakhir hari ini akan ada tahapan pemeriksaan berkas, tes kesehatan, dan perbaikan hasil penelitian syarat-syarat calon dan pencalonan.


    Pada Senin (8/1) lalu, Khofifah juga bertemu empat mata dengan JK di Kantor Wakil Presiden. Dia menuturkan hubungan dia dengan JK selama ini cukup dekat sudah seperti keluarga sendiri.


                ”Mungkin teman-teman tidak paham. Saya sebetulnya kan sama pak JK dari dulu itu seperti anak mantu ibaratnya. Jadi membangun komunikasi sejak lama,” ujar Khofifah.


                Saat ini Khofifah sudah mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, dan Partai Hanura. Belakangan pengurus tingkat dua dari PKPI juga menyampaikan dukungan dan rekomendasi kepada Khofifah. Dia menyebutkan bukan tidak mungkin ada pertain lain yang akan bergabung untuk mendukungnya. Hanya dia tidak mau membuka terlebih dahulu. ”Kalau saya itu belum di tangan, saya belum bisa komen,” tegas dia.


                Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pada pertemuan Senin lalu itu lebih banyak membahas tentang tugas harian Khofifah sebagai menteri sosial. Seperti bantuan sosial dan beras rastra. Khofifah juga melaporkan niatnya untuk maju dalam pilgub Jatim. ”Kalau dia sudah sah menjadi calon maka dia akan minta mundur. Kalau sudah sah,” ungkap JK.


                Pengunduran diri itu memang tidak dilakukan pada saat pendaftaran. Tapi, dilakukan saat ditetapkan sebagai calon gubernur dalam pilkada. ”Kalau bakal calon kan belum calon, kalau sudah ditetapkan KPUD baru dia mengundurkan diri,” tegas JK.


                Lebih lanjut, JK menilai sebagai calon gubernur tentu harus berkeliling ke daerah-daerah pemilihan untuk bersosialisasi. Tentu tidak mungkin aktivitas tersebut dirangkap dalam jabatan sebagai menteri. ”Dua-duanya bisa gagal, gagal laksanakan tugas kementerian dan gagal menjadi calon, makanya musti ada satu pilihan,” ungkap dia.


                Dia menuturkan tidak ada pesan khusus yang disampaikan kepada Khofifah. Karena dia yakin, Khofifah juga lebih tahu kondisi Jawa Timur. ”Saya tidak mengetahui betul detilnya apa yang dibutuhkan Jawa Timur tapi saya (menilai) Bu Khofifah dan Gus Ipul calon yang baik lah,” kata dia.

                Sedangkan pengganti Khofifah di kabinet masih akan belum dibicarkan secara detail. JK menuturkan pembicaraan itu akan lebih intensif setelah Khofifah benar-benar mundur. ”Dia berhenti aja belum bagaimana penggantinya,” imbuh JK lantas tersenyum. (jun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top