 |
| foto Saefur Rohman / Ekspres |
Seperti yang terpantau di Pasar Tumenggungan Kebumen, harga yang awalnya Rp 8 ribu kini naik menjadi Rp 14 ribu. Sontak, kenaikan harga beras ini membuat warga Kebumen mengeluh.
Umi solihah (39) dan Rati (55), dua pedagang beras di Pasar Tumengungan, Kamis (11/1/2018), mengatakan kenaikan harga beras dirasakan mulai tahun baru 2018. Kenaikannya sedikit demi sedikit dan mencapai harga sekarang ini dalam beberapa hari terakhir.
Umi menyebutkan kenaikan harga bervariasi tergantung kualitas. Untuk beras dengan kualitas kelas dua, naik Rp 2 ribu. Yakni dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu. Sedangkan untuk beras medium, mencapai Rp 11.500 rupiah. "Untuk kualitas bagus seperti beras Raja Lele dan Cianjur bisa sampai Rp 14 ribu satu kilonya," ucap Umi diamini Rati.
Melonjaknya harga beras membuat sejumlah pengusaha warung makan dan masyarakat mulai resah, pasalnya mereka harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli beras dengan kualitas bagus. "Harga beras naik mahal banget. Awal bulan Desember hanya Rp 270 ribu, pertengahan Desember Rp 290 ribu, sekarang beli satu karung dengan berat 20 Kg sudah Rp 330 ribu, " keluh Ani pengusaha warung makan di Selang Kebumen.
Salah satu pemilik toko beras di Pasar Tumenggungan Suroso (60) warga Desa Kutosari Kebumen mengatakan, kenaikan harga beras menyusul seretnya pasokan.
"Pasokan dari suplyer menurun sedangkan beras lokal kualitasnya kurang baik, untuk harga paling tinggi Rp 14 ribu per kilonya," katanya sembari melayani pelanggan. (saefur/cah)
