• Berita Terkini

    Senin, 08 Januari 2018

    Dilelang Dini, 2.233 Proyek PUPR Siap Dikerjakan

    JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah melelang sebanyak 2.233 paket konstruksi senilai Rp 13,73 triliun di empat Direktorat Jenderal, yakni Bina Marga, Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Penyediaan Perumahan.



    Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menjelaskan, secara keseluruhan paket yang sudah dilelang mencapai 34 persen dari target awal sebanyak 6.554 paket yang ditargetkan dilelang hingga akhir bulan Januari 2018. "Ditargetkan 50-60 persen dari jumlah tersebut sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak pada bulan Januari 2018," katanya saat dihubungi kemarin (7/1).



    Pada program lelang dini kali ini, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) melelang sebanyak 1.014 paket dengan nilai Rp 3,56 triliun, Ditjen Bina Marga sebanyak 932 paket dengan nilai Rp 9,04 triliun, Ditjen Cipta Karya sebanyak 279 paket senilai Rp 1,14 triliun, dan Ditjen Pembiayaan Perumahan sebanyak 9 paket dengan nilai Rp 26 miliar.



    Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menjelaskan, beberapa paket lelnag tersebut sudah masuk tahap penandatanganan kontrak. Salah satunya adalah proyek percepatan pembangunan jalan dan jembatan di Papua. Pada akhir 2019, Kementerian PUPR menargetkan jalan Trans Papua sepanjang 4.330 kilometer yang berada di Provinsi Papua Barat dan Papua sudah tembus seluruhnya.



    "Saat ini jalan yang belum tembus sepanjang 171,7 kilometer. Meski tidak seluruhnya beraspal, namun dengan terbukanya jalan terutama di daerah pegunungan Papua akan membuka keterisoliran dan menurunkan harga barang-barang," tutur Endra.



    Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, dua kontrak pekerjaan konstruksi dan dua pekerjaan pengawasan untuk pembangunan infrastruktur Papua senilai Rp 199,48 miliar telah ditandatangani.



    Arie menjelaskan, kontrak yang ditandatangani adalah penggantian Jembatan Kali Kabur 3 Tahap II sepanjang 260 meter. Awalnya, jembatan tersebut merupakan jembatan kayu. Kemudian diganti dengan jembatan rangka baja ditambah girder komposit. Penggantian tersebut dilakukan karena jembatan kayu yang ada sudah lapuk serta meningkatkan kemantapan fungsi Trans Papua segmen Dekai - Seredala - Oksibil. Kontraktor pekerjaan ini PT Simaka dengan nilai kontrak Rp 84,4 miliar.



    Kontrak lain yang ditandatangi adalah pembangunan jalan perbatasan. Yakni ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 5,5 kilometer dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya senilai Rp 108,56 miliar. Kementerian PUPR secara bertahap membangun jalan perbatasan Papua sepanjang 1098,24 kilometer dari Jayapura hingga Merauke.



    "Saat ini sudah tembus 889,3 kilometer dan belum tembus 208,94 kilometer. Ruas yang belum tembus tersebut berada pada segmen Oksibil-Towe Hitam yang masih berupa hutan," terang Arie.



    Sementara, untuk paket pengawasan yang ditandatangani adalah pekerjaan pengawasan teknis pembangunan jalan Oksibil-Towe Hitam dengan penyedia jasa PT Cakra Buana-Total Mandiri-PT Portal Engineering Perkasa senilai Rp 3,17 miliar dan paket pengawasan teknis penggantian jembatan Kali Kabur 3 senilai Rp 3,35 miliar. (and)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top