• Berita Terkini

    Rabu, 17 Januari 2018

    Brebes Peringkat Pertama Gizi Buruk di Jateng

    BREBES – Hingga awal 2018, gizi buruk di Kabupaten Brebes masih menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Tercatat ada 140 penderita gizi buruk di Kabupaten Brebes. Namun, gizi buruk yang terjadi di kabupaten penghasil bawang merah ini bukan lantaran kurang makan, melainkan infeksi penyakit.

    Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, hingga awal 2018 ada 140 penderita gizi buruk. Dimana sebelumnya pada 30 September 2017, tercatat ada 107 kasus gizi buruk yang berhasil dilaporkan dari 38 puskesmas kepada dinas kesehatan. Fakta tersebut diungkapkan Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Nurul Aeny.
    ”Sampai saat ini, di masyarakat ada 140 kasus gizi buruk dari laporan 38 puskesmas yang ada di Kabupaten Brebes. Memang terkait hal ini, Brebes masih berada di urutan pertama di Jawa Tengah. Data tersebut bertambah karena murni atau penderita yang mengalami kambuh,” ungkapnya Selasa (16/1/2018).

    Di Kabupaten Brebes, lanjut dia, dinas kesehatan sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka gizi buruk tersebut dengan upaya pemulihan. Semuanya sudah dirawat, baik rawat jalan maupun rawat inap.

    ”Kami punya dua rumah sakit yang menjadi rujukan gizi buruk, yaitu rumah sakit Bhakti Asih dan RSUD. Rumah Sakit Bhakti Asih menjadi rujukan pertama karena sudah terlatih,” tambahnya.

    Selain rumah sakit, dinas kesehatan juga mempunyai empat puskesmas yang memiliki ruangan tersendiri untuk perawatan gizi buruk. Empat puskesmas tersebut yaitu, Puskesmas Losari, Larangan, Brebes, dan Paguyangan.

    Empat puskesmas tersebut tersebar di masing-masing wilayah. Dimana lokasinya untuk menangani wilayah tengah, selatan, dan utara. Sedangkan Puskesmas Losari menjadi rujukan utama jika terjadi sesuatu.

    ”Kami juga mencoba menggerakkan masyarakat. Dimana ada 6 desa yang juga memiliki komitmen untuk penanganan gizi buruk di tingkat desa. Perawatan itu didanai oleh desa dengan komitmen kepala desanya,” katanya.

    Dinas Kesehatan Brebes menginisiasi pendanaan untuk perawatan gizi buruk di desa dengan peran serta masyarakat yang melibatkan posyandu dan lainnya. Pendanaan tersebut untuk sarana dan prasarana pemulihan gizi. ”Dulu kan penanganan di 6 desa itu sudah jalan karena inisiasi dari dinkes. Tahun ini kami juga akan menginisiasi pendanaan lagi,” tandasnya. (fid/fat)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top