• Berita Terkini

    Sabtu, 06 Januari 2018

    Beredar Cokelat Tercampur Besi di Jepara

    POLSEK MLONGGO FOR RADAR KUDUS
    JEPARA – Cokelat tidak lazim ditemukan di wilayah Mlonggo. Tidak sebagaimana umumnya, cokelat tersebut tercampur dengan material logam dan plastik. Mulai dari ring mur, baut, perekat koyo, hingga rafia.

    Cokelat tersebut terbungkus plastik berwarna cokelat emas di bagian luar. Di bagian dalam berwarna perak. Cokelat tersebut hanya terbungkus satu lapis. Dalam pembungkus tersebut tidak ditemukan merek.

    Cokelat dengan campuran material logam dan plastik tersebut kali pertama ditemukan pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matholibul Huda, Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo. Saat itu ada pelajar membeli cokelat di kantin madrasah. Setelah itu, pihak madrasah melaporkan temuan tersebut kepada kepolisian.

    Guru MI Matholibul Huda Mlonggo Syaiful Anam mengatakan, awalnya Kamis (4/1) para siswa MI membeli cokelat di kantin. Namun, cokelat yang dibeli ada hal yang tidak lazim. ”Siswa ada yang membeli jajanan. Dia memilih cokelat tapi ketika dibuka dan dicuil sedikit,  tiba-tiba melihat hal aneh di dalam cokelat itu. Di tunjukkan ke temannya yang lain. Ternyata ada ring bautnya,” katanya kemarin.

    Anam melanjutkan, para siswa yang menemukan hal tersebut memberitahukan kepada guru. Guru-guru di sekolah tersebut sempat melakukan pengecekan pada permen cokelat yang dimaksud. Ternyata di dalamnya benar ada campuran material lain.

    Ada tiga bungkus yang dicek pihaknya. ”Satu ada ring murnya, satu ada serbetan perekat koyo, dan satu lagi ada rafianya. Yang lain tidak tahu, pokoknya variasi campurannya,” tuturnya.

    Beruntung cokelat-cokelat tersebut belum sempat dimakan. ”Kemudian kami laporkan pada kepolisian. Barang bukti kami serahkan pada Bhabinkamtibmas Polsek Mlonggo. Ada enam bungkus,” terangnya.

    Anam menyampaikan, pihak madrasah sempat melihat di kantin sekolah. Ada sekitar dua lusin atau 24 biji cokelat serupa yang dijual di kantin sekolah tersebut. Berdasarkan keterangan dari kantin, cokelat tersebut dari salah satu toko di Pasar Mlonggo. Pihak kantin membeli di pasar sekitar pukul 08.00 dan dijual saat jam istirahat sekitar pukul 09.00. ”Ingin ada variasi jualan, tapi tidak diteliti dulu,” katanya.

    Anam mengatakan, plastik pembungkus cokelat-cokelat itu hanya ada tulisan Aneka Cokelat Buatan Bandung. Permen cokelat dijual dengan harga Rp 500 per biji. ”Kami imbau supaya tidak menjual permen cokelat tersebut. Kami arahkan supaya menjual makanan yang dibuat sendiri saja supaya lebih aman,” ujarnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara Dwi Susilowati menyatakan, sudah menerima laporan adanya temuan tersebut. Pihaknya sudah mengintruksikan Puskesmas Mlonggo untuk menindaklanjuti hal tersebut.

    Di sisi lain, Susi mengimbau pihak madrasah atau sekolah lebih berhati-hati saat membeli makanan. Terlebih yang tidak memiliki merek atau izin. Jika ada temuan serupa atau makanan-makanan kedaluwarsa, Susi juga mengimbau agar segera melapor pada puskesmas terdekat. ”Supaya bisa ditindaklanjuti,” paparnya. (emy/ris)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top