• Berita Terkini

    Jumat, 12 Januari 2018

    Anggota SAR Kebumen Berlatih Tangkap Buaya

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Hanya bersenjatakan tali, papan dan karung goni, empat personil SAR Elang Perkasa Kebumen berhasil melumpuhkan dan menangkap buaya. Meski terjadi perlawan namun dengan teknik-teknik tertentu buaya akhirnya berhasil dijinakkan.

    Proses penjinakan diawali dengan membuat simpul penjerat. Hal ini dilaksanakan guna mengikat moncong buaya. Setelah itu buaya ditarik  ke arah yang berlawanan dengan maksud agar moncong buaya terangkat. Hal ini penting untuk mengurangi rontaan. Langkah kedua dilaksanakan dengan menutup mata buaya menggunakan karung goni. Dengan mata tertutup buaya menjadi jinak dan tidak seagresif seperti sebelumnya.

    Dengan sigap personil SAR Elang Perkasa lainya segera menyiapkan tali untuk mengikat kaki-kaki buaya. Setelah berhasil dilumpuhkan buaya diikat di atas papan agar tidak meronta. Buaya lantas di lepas kembali ke penangkaran, Kamis (11/1/2018).

    Kegiatan tersebut dilaksanakan saat Simulasi Penanganan Konflik Satwa Buaya di Kabupaten Kebumen. Kegiatan yang dilaksanakan di objek wisata jembangan tersebut melibatkan 33 orang. Simulasi juga dihadiri oleh Kepala BKSDA Jateng Suharman beserta stafnya, Staf Ahli Bupati Kebumen, selaku Ketua Badan Pengawas SAR Elang Perkasa RAI Ageng Sulistyo Handoko SIP, Para Ketua dan relawan SAR Elang Perkasa Kebumen, dan Perwakilan BPH Wilayah  VII Jateng.

    Selain itu hadir pula Perwakilan masyarakat dari Desa Jogosimo dan Kedungwinangun Kecamatan Klirong, Manajemen Obyek Wisata Jembangan Poncowarno Kebumen serta penangkar buaya dari Banyumas. Kegiatan tersebut melibatkan dua ekor buaya hidup yang ada di lokasi Obyek Wisata Jembangan.

    Sekretaris SAR Elang Perkasa Kebumen Anggit Sukmanto menyampaikan simulasi dilaksanakan dengan dua metode menangkap buaya. Satu dilaksanakan dengan menggunakan tali dan papan dan yang kedua menggunakan jebakan besi. “Untuk yang menggunakan jebakan besi, dilaksanakan dengan mengikat dan menarik buaya agar masuk jebakan,” tuturnya.

    Dijelaskannya, dengan menutup mata buaya, maka akan menjadi jinak. Kendati demikian proses penangkapan harus dilaksanakan oleh personil yang telah terlatih dengan baik. Jika tidak maka hal itu dapat membahayakan keselamatan. Sebab seperti yang diketahui, bahwa buaya merupakan satwa liar yang dapat menyerang kapan pun. “Ini merupakan latihan, untuk meningkatkan keterampilan personil SAR Elang Perkasa Kebumen. Jika telah terlatih sebenarnya empat orang dapat menangkap buaya,” jelasnya.

    Dalam simulasi tersebut, semua personil selamat tanpa cidera. Hal yang sama juga terjadi pada buaya, yang dapat dijinakkan tanpa melukainya. Usai simulasi buaya kembali dilepas di penangkaran.

    Anggit Sukmanto kembali menegaskan bahwa buaya termasuk dalam daftar hewan apendiks 1 (hewan yang dilindungi). Untuk itu mohon kesadaran semua pihak untuk berlaku bijak dalam menghadapi keberadaan buaya di Sungai Lukulo. “Masyarakat jangan bertindak gegabah, perlu koordinasi dengan pihak yang berkompeten, dalam hal ini yakni BKSDA Jateng,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top