andi/ekspres |
Ketiga siswa tersebut yakni Ananta Pahridinansyah, Rizka Isnaeni, dan Sri Sumarni. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Purworejo dan saat ini duduk di kelas X jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO).
"Hari ini kami memasukkan surat secara resmi sekaligus meminta izin dengan siapa dapat melakukan wawancara," kata Rizka Isnaeni saat audiensi dengan Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Purworejo, Agung Wibowo AP, di ruang Bagian Humas, Kamis (21/12/2017).
Rizka menyebutkan, pertemuan dengan para tokoh di Kabupaten Purworejo merupakan salah satu penugasan sekolah dalam rangka mengisi liburan semester.
Dengan bertemu langsung para tokoh di daerah asalnya, sekolah mengharapkan siswa dapat meneladani jiwa-jiwa kepemimpinan serta strategi untuk mencapai kesusksesan. Lebih dari itu, pertemuan dengan orang-orang penting akan melatih sikap percaya diri mengingat siswa SMKN Jateng adalah intelektual pilihan.
“Konsentrasi sekolah kami memang pada teknologi dan rekayasa, tapi kami dituntut untuk mengembangkan diri di berbagai bidang. Dan sebisa mungkin nantinya menjadi pemimpin di bidang masing-masing,” sebutnya.
Ananta menambahkan, SMKN Jateng merupakan sekolah yang baru berusia 4 tahun pada 2 Juni 2018 mendatang. Terdapat tiga kampus yang tersebar di wilayah Jateng, yakni Semarang, Purbalingga, dan Pati.
Untuk dapat masuk menjadi siswa di sekolah yang tidak memungut biaya tersebut tidaklah mudah. Mereka harus melewati sejumlah tahapan seleksi secara ketat, mulai dari administrasi, kecakapan, hingga kesehatan. “Ada 16 siswa dari Purworejo di SMKN Jateng. Biaya pendidikan sampai asrama gratis,” jelasnya.
Plt Kabag Humas Agung Wibowo yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo mengharakan siswa-siswa pilihan asal Purworejo di SMKN Jateng dapat bersungguh-sungguh menimba ilmu sehingga pada saatnya nanti dapat kembali untuk memajukan daerah. “Program seperti ini sangat bagus untuk menginspirasi siswa menjadi tokoh daerah,” ungkapnya. (ndi)