PURWOREJO- Bencana alam tanah bergerak kembali melanda Kabuaten Purworejo. Kali ini menima tiga desa yakni, Desa Wonotopo dan Desa Pakem di Kecamatan Gebang serta Sidomulyo di Kecamatan Purworejo. Tidak ada korban dari kejadian ini, namun beberapa rumah mengalami kerusakan dan membuat warga mengungsi.
Peristiwa tanah bergerak terjadi bersamaan dengan turunya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Purworejo, Selasa (19/12/2017). Kondisi terparah dialami Desa Wonotopo Kecamatan Gebang. Pergerakan tanah membuat dinding dan alas bangunan rumah warga rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Harjono mengungkapkan, sebanyak 139 warga terpaksa diungsikan karena dikhawatirkan retakan semakin parah dan membahayakan keselamatan warga. Jumlah pengungsi yang berada di Desa Wonotopo ada sekitar 34 jiwa sedangkan di Desa Pakem terdapat 32 jiwa.
"Desa Wonotopo ada sekitar 15 rumah warga termasuk 1 Mushola. Sedangkan di Desa Pakem ada 4 rumah rusak. Selain rumah warga retakan tanah juha merusak infrastruktur jalan," ucapnya, kemarin.
Budi menambahkan, untuk Desa Sidomulyo ada 23 KK yang terdiri dari 73 jiwa yang mengungsi karena terdampak tanah bergerak. Sedangkan kerusakan yang ditimbulkan masih dalam pendataan. Hingga kini pihaknya terus melakukan pemantauan kemungkinan peristiwa pergerakan tanah.
"Suplai didistribusikan logistik ke lokasi terdampak bencana tanah bergerakarena sudak kami lakukan. Kemungkinan hujan masih tetap turun, sehingga kami minta warga untuk tetap mengungsi ke lokasi yang lebih aman," tandasnya. (ndi)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Harjono mengungkapkan, sebanyak 139 warga terpaksa diungsikan karena dikhawatirkan retakan semakin parah dan membahayakan keselamatan warga. Jumlah pengungsi yang berada di Desa Wonotopo ada sekitar 34 jiwa sedangkan di Desa Pakem terdapat 32 jiwa.
"Desa Wonotopo ada sekitar 15 rumah warga termasuk 1 Mushola. Sedangkan di Desa Pakem ada 4 rumah rusak. Selain rumah warga retakan tanah juha merusak infrastruktur jalan," ucapnya, kemarin.
Budi menambahkan, untuk Desa Sidomulyo ada 23 KK yang terdiri dari 73 jiwa yang mengungsi karena terdampak tanah bergerak. Sedangkan kerusakan yang ditimbulkan masih dalam pendataan. Hingga kini pihaknya terus melakukan pemantauan kemungkinan peristiwa pergerakan tanah.
"Suplai didistribusikan logistik ke lokasi terdampak bencana tanah bergerakarena sudak kami lakukan. Kemungkinan hujan masih tetap turun, sehingga kami minta warga untuk tetap mengungsi ke lokasi yang lebih aman," tandasnya. (ndi)
Berita Terbaru :
- 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Antusias Sambut Peluncuran Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Optimistis 50% Koperasi Merah Putih di Jateng Beroperasi pada 2025
- Demi Ekonomi Keluarga, Program Magang ke Negeri Sakura menjadi Asa Para Pemuda
- Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Pemprov Jateng Seleksi Ratusan Peserta Magang ke Jepang
- Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Perekonomian Meningkat
- Ahmad Luthfi Sebut Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp7 Triliun
- Ditinjau Ahmad Luthfi dan Zulkifli, Inilah Potensi Ekonomi KDMP Sumbung Boyolali