• Berita Terkini

    Sabtu, 09 Desember 2017

    Rumah Singgah ODGJ Siap Terima Pasien

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Rumah singgah (shelter) bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di bekas eks Gedung RSUD Kebumen siap melayani pasien. Hal itu ditegaskan oleh Humas Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan (TKSK) Kabupaten Kebumen, Ahmad Junaedi, Jumat (8/12/2017).

    Menurutnya, rumah singgah tersebut akan mulai beroperasi dan menerima pasien gangguan jiwa pada 15 Desember mendatang. Hal ini sesuai dengan permintaan Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, yang menginginkan pertengan Desember ini mulai beroperasi.

    "Sebenarnya tanggal 10 saja besok sudah siap semua. Cuma pak bupati mengharapkan tanggal 15, kita mulai beroperasi 15 Desember," ujar Ahmad Junaedi, saat meninjau kesiapan rumah singgah tersebut, kemarin. 

    Ia menjelaskan, rumah singgah tersebut terdapat lima bangsal, dua ruang isolasi, kantor dan gudang. Sedangkan, tenaga yang terlibat dalam rumah singgah itu sebanyak 16 orang. Yang terdiri dari TKSK dan petugas medis lainnya. "Jadi rumah singgah ini untuk perawatan pasca dari Puskesmas Pejagoan, sebelum kembali ke masyarakat," 

    Saat ini rumah singgah tersebut dalam tahap finishing. Bahkan, sebagai tanda dimulai beroperasinya rumah singgah itu, Dinas Sosial PPKB Kabupaten Kebumen, para TKSK dan warga sekitar menggelar yasinan, Kamis (7/12) malam.

    Pemkab Kebumen menargetkan Shelter untuk penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dapat beroperasi pada pertengahan Desember ini. Shelter tersebut memanfaatkan bekas banguna RSUD lama di Dukuh Bojong, Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen.

    Kepala Dinas Sosial dan PPKB Kebumen, dr HA Dwi Budi Satrio, memaparkan pihaknya sudah mulai melakukan evakuasi penderita ODGJ dari Padepokan Mbah Marsiyo ke Puskesmas secara bertahap. Yakni tiga orang setiap minggunya. Sehingga para ODGJ mendapat perawatan dan pengobatan dengan baik.

    "Harapannya bisa sembuh, sehingga nantinya mereka bisa diberdayakan kembali untuk jadi manusia yang produktif. Untuk itu kami telah merencanakan dengan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pasien sembuh agar bisa kembali produktif," terang Budi Satrio.

    Budi Satrio, menambahkan ke depan pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, untuk melatih para TKSK dalam menangani ODGJ. "Mereka akan dilatih bagaimana cara menangani pasien dengan gangguan jiwa," tegasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top