• Berita Terkini

    Sabtu, 02 Desember 2017

    Remaja Muktisari Hidupkan Kembali Tradisi Entak-entik

    riskiamelia/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Entak-entik merupakan tradisi masyarakat Jawa, khususnya anak-anak dalam memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Dalam tradisi ini, anak-anak menggelar makan bersama di luar rumah dengan mendirikan tenda atau gubuk yang ditutupi dengan kain dan janur. Lalu, mereka membuka bersama menu yang disebut bongkohan yang berisi snack, minuman, buah-buahan, telur dan sebagainya. Setelah itu bersama-sama berdoa dan dilanjutkan makan bersama.

    Seiring waktu, tradisi itu makin jarang terlihat. Bahkan menuju punah.  Karena alasan itulah, remaja Desa Muktisari Kecamatan Kebumen yang tergabung dalam Rimda (Remaja Islam Musola Darusalam) Muktisari, menghidupkannya kembali, Jumat (1/12/2017), bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi.

    "Kami berniat menghidupkan kembali tradisi yang selama ini pernah dilakoni masyarakat Muktisari Kebumen, salah satunya ialah entak entik," kata Mifta, salah satu Anggota Rimda.

    Dalam mewujudkan hal tersebut, Rimda mengajak ratusan masyarakat Desa Muktisari di RT 01,02, 03 RW 03 untuk melakukan tradisi entak entik dengan membuat gubuk atau tenda seunik mungkin dengan bahan yang ramah lingkungan.

    "Sebagai wujud event budaya dan usaha untuk mmelestarikan kebudayaan (adat istiadat), kami mengadakan lomba membuat tenda atau gubuk. Penilaian dilakukan dengan melihat seberapa kreatif para peserta dalam memamerkan hasil gubuk dari bahan sederhana atau ramah lingkungan dengan biaya seminimal mungkin, sekreatif mungkin dan dinilai juga dari kebersihan. Pelaksanaan penilaian dimulai Hari Jumat sampai Sabtu pagi (1-2/12),"ujarnya.

    Mifta melanjutkan, tujuan dari kegiatan lomba tersebut yakni agar anak-anak lebih mengerti dan memahami tentang kebudayaan yang terdapat di sekitar mereka seperti contohnya kebudayaan memperingati kelahiran Nabi Muhammad yang diberi nama entak entik.

    Dalam tradisi entak entik ini juga ada lagu yang dinyanyikan saat anak-anak berada di gubuk. “Entak-entik nylameti bocah cilik, ora ana ndase pitik, golo-golo amin. Itulah sepenggal lantunan entak entik. Lantunan tersebut sebisa mungkin diajarkan ke anak-anak kita karena didalamnya mengndung filosofi tinggi," tutupnya. (mel)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top