• Berita Terkini

    Jumat, 15 Desember 2017

    Kesenian Daerah Jadi Media Sosialisasi KB

    PURBALINGGA (kebumenekspres.com)- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menggelar sosialisasi tentang program kependudukan, termasuk program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Purbalingga, belum lama ini.

    Uniknya, pada sosialisasi tersebut juga dipadukan dengan kesenian daerah setempat berupa tari tradisional yang dibawakan dua penari cantik.

    Menurut Rustamadi, perwakilan BKKBN Jawa Tengah, mengatakan, kesenian tradisional sengaja ditampilkan untuk menarik minat masyarakat.

    "Dengan adanya pentas kesenian tradisional, diharapkan sosialisasi program KB lebih mengena dan menarik perhatian masyarakat," kata dia pada acara sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kreatif di Lapangan Desa Karangtalun Kecamatan Bobotsari, belum lama ini.

    Rustamadi menuturkan, kesenian tradisional memang menjadi salah satu media BKKBN Provinsi Jawa Tengah untuk mensosialisasikan berbagai program  kependudukan ketengah masyarakat.

    Selain mudah diterima masyarakat, seni budaya juga sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Terbukti setiap ada pentas seni tradisional baik itu wayang, ketoprak, campursari atau ebleg, masyarakat sangat antusias untuk menonton mulai dari kalangan anak-anak, remaja, orangtua hingga para lansia.

    "Kita sesuaikan dengan budaya lokal terkait kesenian yang akan digunakan. Nah disela-sela pertunjukan kesenian, berbagai informasi maupun edukasi terkait program KB diselipkan kepada masyarakat," imbuhnya.

    Nur Cahayati, anggota DPRD Purbalingga mendukung acara sosialisasi tersebut. Menurut dia, BKKBN sebagai lembaga negara yang bertugas dalam pengendalian penduduk, harus gencar melakukan sosialisasi program KB kepada masyarakat di Indonesia.

    "Program KB sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bahagia, sejahtera dan berkualitas," ucapnya.

    Dia menambahkan, pemahaman warga tentang Keluarga Berencana bukan hanya tertitik pada batasan jumlah anak saja, tapi juga menyangkut persoalan perencanaan kehidupan yang komprehensif. Termasuk soal perencanaan pendidikan, kesehatan, moral dan spiritual keluarga. Karena keluarga menjadi fondasi utama dalam membangun karakter bangsa dan menciptakan masa depan yang lebih berkualitas. "Untuk itu kita harus mendukung program KB ini," tutupnya. (afa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top