• Berita Terkini

    Sabtu, 02 Desember 2017

    Kapal Tongkang Batubara Terdampar di Pantai Jepara

    BPBD FOR RADAR KUDUS
    JEPARA – Kapal tugboat TB Michelle 219-06 dengan tongkang Anggeline 219-06 yang berlayar dari Cirebon tujuan Samarinda, Kalimantan Timur, terdampar di Pantai Mororejo Mlonggo, Jepara. Penyebabnya, diterjang ombak besar pada Kamis (30/11) malam.

    Nahkoda kapal Iryanto mengatakan, kapal tongkang berangkat dari Cirebon untuk mengangkut batu bara dari Samarinda pada Rabu (22/11) pukul 06.30. Kapal itu mengalami gangguan 1 mesin mati karena baling-baling terbelit tali toing (tali penarik tongkang) di Peraian antara Jepara-Karimunjawa pada Kamis (23/11). ”Sehingga diputuskan bersandar di Pantai Beringin Desa Bumiharjo Keling Jepara untuk perbaikan,” katanya.

    Setelah selesai perbaikan, pada Jumat (24/11) diintruksikan perusahaan PT Pancaran Samudra Transport-Kelapa Gading Jakata untuk meneruskan perjalananan ke Samarinda. Namun saat hendak berlayar, kapal kembali mengalami kerusakan pada kemudi dan mesin jangkar tongkang.

    Iryanto menyatakan, setelah berkomunikasi dengan owner, mereka diperintahkan untuk bersandar di Pulau Panjang Jepara untuk melakukan perbaikan. Perbaikan itu berhasil diselesaikan pada Kamis (30/11).

    Namun nahas, pada Kamis malam sekitar pukul 23.00, terjadi hujan deras disertai ombak besar yang mencapai ketinggian 4 meter. Hal ini menyebabkan kapal tugboat dan tongkangnya terbawa arus hingga Perairan Mororejo. ”Kami sudah berusaha menahan dengan menghidupkan mesin dan menahannya agar kapal dan tongkang tidak terdampar. Itu kami lakukan sejak Kamis pukul 23.00 hingga Jumat pagi sekitar pukul 05.00 sambil minta bantuan memalui radio marine, namun tidak ada respon,” ujarnya.

    Iryanto menyampaikan, akhirnya mereka memutuskan mengumpulkan semua kru untuk menyelamatkan diri. ”Kami turun dari kapal sekitar pukul 06.00 (kemarin). Kami tidak bisa berbuat banyak lantaran tidak mengetahui betul keadaan laut di sini,” ujarnya.

    Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Jepara, Dedi Irawan mengatakan, kemarin pagi pihaknya membantu evakuasi kapal. Berdasarkan pendataan yang dilakukannya, sekitar pukul 05.00 mesin kapal langsung mati karena terkena ombak yang semakin besar. ”Kondisi ini membuat kapten memutuskan agar seluruh ABK menyelamatkan diri menggunakan life raft menuju pantai,” ujarnya.

    Dedi menyampaikan, saat ini seluruh ABK selamat. Kesembilan ABK tersebut, yakni  Iriyanto (Kapten) warga Brebes Jateng; Safruddin (Mualim I) warga Tangerang Banten; Romizan (Mualim II) warga Tarempa Riau; Dedy Hermawan (KKM-Masinis I) warga Salatiga Jateng; Dwi Purwanto (Masinis II) warga Klaten Jateng; Rudi (Jurumudi I) warga Bone Sulawesi Selatan; Muhklasin (Jurumudi II) warga Grobogan Jateng; Hasan (Jurumudi III) warga Bone Sulawesi Selatan serta Aminul Syah (Juru masak) warga Jakarta. ”Semuanya dalam keadaan selamat,” imbuhnya. (emy/lil)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top