• Berita Terkini

    Senin, 01 Januari 2018

    Fenomena Mbah Marsiyo dan Banyaknya Penderita ODGJ di Kebumen

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Sejumlah nama dan peristiwa silih berganti terjadi di Kebumen sepanjang tahun 2017. Namun, kemunculan nama Mbah Marsiyo, warga Desa Winong Kecamatan Mirit ini cukup menarik. Setidaknya menurut redaksi Kebumen Ekspres.

    Baca juga:
    (Tahun 2015, 1.815 Warga Kebumen Idap Gangguan Jiwa)


    Mbah Marsiyo, adalah seorang kakek berusia 80 tahun yang mendirikan panti rehabilitasi bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan biaya sendiri di rumahnya. Setidaknya 80 orang dirawat di sana dengan metode yang sangat sederhana, yakni dipasung. 

    Baca juga:
    (Mbah Marsiyo (80), "Raja Orang Gila" dari Mirit)

    Adanya "fenomena Mbah Marsiyo", lantas menarik perhatian Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad. Setelah melihat sendiri kondisi pasien di Pondok Mbah Marsiyo, Bupati lantas memutuskan untuk membangun shelter (rumah singgah) di bekas bangunan RSUD di dukuh Bojong Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen. Nantinya, tempat itu juga akan dijadikan sebagi Unit ODGJ terpadu yang tidak hanya merawat, namun memberdayakan kembali para pasien ODGJ agar bisa kembali ke masyarakat.

    Baca juga:
    (Kasus Mbah Marsiyo, Bukti Minimnya Kepedulian Pemerintah Terhadap Kesehatan Jiwa)



    Di sisi lain, fenomena Mbah Marsiyo membuka mata masyarakat, bahwa jumlah penderita ODGJ di Kebumen tergolong tinggi. Bahkan termasuk tiga besar di Jawa Tengah. Yang banyak diantaranya, tak mendapat perlakuan manusiawi dari orang-orang di sekitarnya. Melalui shelter ODGJ, Pemkab berharap, masyarakat diminta dapat memperlakukan ODGJ dengan baik serta menghindari cara-cara pemasungan dan tindakan tak manusiawi lainnya.

    Baca juga:
    (Sudah Saatnya Kebumen Punya Unit Layanan ODGJ Terpadu)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top