• Berita Terkini

    Sabtu, 09 Desember 2017

    Bocah Usia 6 Tahun di Klaten Tewas Disengat Ratusan Tawon

    ANGGA PURENDA/RADAR KLATEN
    KLATEN – Azam Ricky Ramadan, 6, bersama dua temannya tak menyadari bahaya mengancam. Ada sarang tawon sebesar televisi 14 inci menggantung di dahan pohon melinjo.
    Hari itu, Senin (4/12), usai pulang sekolah, Azam, Fahri, dan Dafa memutuskan bermain di bawah pohon melinjo. Tak sengaja, Azam menyentuh bilah bambu yang tersandar di dahan pohon. Bambu itu lalu menyenggol sarang tawon.


    Ratusan tawon yang marah mengejar tiga bocah tersebut. Fahri hanya dua kali disengat. Sedangkan Dafa bebas dari sengatan. Tapi tidak bagi Azam. Meskipun telah berusaha lari, langkah kaki anak sulung pasangan Kristiani, 24, dan Agus Widodo, 35, itu kalah cepat dengan tawon. Berkali-kali tubuhnya disengat.
    Sengatan ratusan tawon terus menghujani tubuh mungil Azam meskipun dirinya sudah menjauh sekitar 50 meter dari lokasi pohon melinjo. Peristiwa itu disaksikan langsung Kristiani.

    Bersama kerabat, Kristiani berusaha memberikan pertolongan. Mereka pun tak luput dari sengatan tawon. “Saya berinisiatif melepas baju Azam. Sejak saat itu gerombolan tawon tidak mengikuti lagi anak saya. Tetapi, mulai dari kepala hingga dada Azam sudah dipenuhi bentol-bentol berwarna biru kehitam-hitaman bekas sengatan tawon. Di tangan kirinya saja saya hitung ada 26 sengatan,” beber Kristiani, Jumat (8/12/2017).

    Sekitar setengah jam sebelum kejadian, lanjut warga Dusun Jayan, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper itu, ada pemburu burung yang menggunakan bilah bambu untuk menangkap buruannya. Bilah bambu itu ditinggalkan tersandar di dahan pohon melinjo.

    “Tetapi saya tidak tahu apa pemburu itu juga sempat dikejar tawon karena bambu mengenai sarang tawon sebesar televisi 14 inci,” ungkap Kristiani.

    Mendapat sengatan ratusan tawon, Azam lalu dibawa ke rumah sakit IPHI Pedan untuk mendapatkan pengobatan. Namun keesokan harinya, Selasa (5/12) air seni Azam menjadi bewarna kecokelatan, sehingga Kristiani membawanya kembali berobat ke Rumah Sakit Mitra Medika Pedan.

    Azam kemudian dirujuk ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Sayangnya, dua hari dirawat, nyawa Azam tak tertolong. Dia meninggal pada Kamis pagi (7/12). Diduga, racun sengatan tawon sudah menjalar ke bagian jantung dan ginjal.

    “Saat disengat itu sebenarnya Azam tidak mengeluhkan apa-apa. Tapi saya lihat sempat sesak napas. Kami sekeluarga sudah ikhlas,” terangnya.

    Sementara itu, tim pemadam kebakaran (damkar) Klaten langsung memusnahkan sarang tawon di pohon melinjo pekarangan Kristiani dengan cara dibakar. Butuh waktu satu jam untuk memastikan lokasi kejadian bersih dari ancaman tawon.

    Anggota damkar Klaten Barata menerangkan, jenis tawon yang menyengat Azam adalah vespa affinis atau biasa disebut tawon tabuhan. Tawon tersebut dikenal agresif ketika sarangnya terganggu.

    Barata juga berharap penanganan medis korban sengatan diprioritaskan karena racun dapat menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan alergi hingga menyerang organ dalam.

    Sekadar informasi, tiga bocah asal Dusun Karangeri, Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko juga diserang tawon yang bersarang di pohon melinjo permukiman warga. Andita Priyani, 5, satu dari tiga bocah yang disengat juga meninggal dunia. (ren/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top