• Berita Terkini

    Kamis, 07 Desember 2017

    BNPT: Kemiskinan Jadi Bibit Terorisme

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO – Aksi terorisme masih menjadi ancaman bangsa. Banyak faktor penyebab. Di antaranya kemiskinan. Ketika miskin, orang akan menjadi lebih mudah dipengaruhi. Ditambah, kurangnya pemahaman tentang agama.

    Ini ditegaskan Kepala Biro Perencanaan Penganggaran Hukum dan Humas BNPT Bangbang Surono di sela-sela acara Sarasehan Peningkatan Wawasan Kebangsaan di rumah dinas wali kota Loji Gandrung, Rabu (6/12/2017).  “Untuk Kota Solo, kemiskinan masih mendominasi,” katanya.

    Masyarakat yang berada dalam zona miskin cenderung mudah terpengaruh terhadap pemahaman yang ditularkan oleh pelaku terorisme. Mereka membawa paham radikal yang tidak mengedepankan sikap toleran.

    Warga miskin langsung tertarik dengan pemahaman radikal itu hanya karena iming-iming harapan memperoleh kedudukan dan kemapanan. “Untuk itu penanggulangan terorisme tidak bisa jika hanya dilakukan oleh BNPT. Tetapi peran semua pihak, termasuk pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan,” bebernya.

    Di sisi lain, lanjut Bangbang, masyarakat sendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup soal keyakinan yang dianut. Hal itu menyebabkan mereka gampang tergoda dengan ilmu-ilmu baru yang dianggap benar dan memberi harapan lebih baik.

    Masih ada beberapa kendala dalam penanganan terorisme. Antara lain belum adanya regulasi yang memperkuat kegiatan BNPT. “Kendala lain adalah stigma bahwa terorisme adalah memerangi satu agama tertentu,” ungkap Bangbang.

    Sementara itu, berdasar data pemkot, jumlah penduduk Kota Bengawan mencapai sekitar 520.000 jiwa. 206.000 di antaranya termasuk warga rentan miskin. Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menegaskan, pemkot sedang berusaha meminimalkan kesenjangan ekonomi di masyarakat. Misalnya dengan penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

    “Saya tidak mau bicara tentang terorisme dulu. Sekarang yang penting adalah bagaimana caranya yang rentan miskin ini bisa diatasi. Karena memiliki kemungkinan untuk menjadi miskin,” jelasnya.

    Wali Kota Rudy berkomitmen membuat program-progam pengentasan kemiskinan, antara lain pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH), jaminan keuangan untuk pendidikan, serta meningkatkan budaya hidup sehat di setiap kelurahan.

    “Kalau masyarakat sehat semua, pendidikan terjamin, dan kemiskinan dapat dikurangi, nanti jarak miskin dan tidak miskin ini akan berkurang,” terangnya. (irw/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top