• Berita Terkini

    Rabu, 06 Desember 2017

    Banjir jadi Bencana Terbanyak Tahun 2017

    JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin (4/12) tercatat ada 2175 bencana di Indoensia. Yang terbanyak adalah banjir dengan jumlah kejadian 737 kali. ”130 orang meninbggal dan hilang. sementara yang mengungsi dan terdampak mencapai 2.013.701,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo kemarin (5/12).


                Sutopo menuturkan jika pihaknya telah melakukan pemetaan yang kedepan akan rawan banjir. Di Sumatera ada Aceh, Kota Medan, Kawasan Riau, dan Jambi. Sementara di Jawa kawasan sungai Ciujung dan Cisadane dapat menyebabkan beberapa wilayah di Banten berisiko banjir. Ada pula aliran Suangai Pesanggrahan, Ciliwung, dan Angke yang patut mendapatkan perhatian masyarakat Jakarta.


                Di Jawa Timur sendiri yang perlu diwaspadai adalah sepanjang aliran sungai Bengawan Solo yang meliputi Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik. Sungai lainnya yang harus mendapatkan perhatian lainnya adalah Sungai Grindulu yang mengalir di Pacitan dan Ponorogo.


                BNPB menurut Sutopo sudah melakukan beberapa hal untuk menangani banjir. ”Banjir itu bencana yang berulang setiap tahun. Sehingga daerah rawan sudah diprediksi waktu dan polanya,” ujarnya.

    Berbekal pemetaan yang sudah dilakukan BNPB, maka ada beberapa gladi atau simulasi yang sudah berjalan. ”Saat terjadi banjir, yang utama adalah pencarian korban, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi,” kata Sutopo.


    Selain itu menurut Sutopo lembaganya telah  menyiapkan dana siap pakai (DPS) untuk daerah yang rawan banjir. DPS yang diberikan sebesar Rp 250 miliar. ”Pengelolaannya dilakukan oleh BPBD di wilayah yang berisiko banjir,” ungkap Sutopo.


                Adanya siklon Dahlia dan Cempaka baru-baru ini juga mempengaruhi banjir di Indonesia. beberapa wilayah yang sebelumnya tidak pernah tercatat bajir, mengalami banjir. ”Di Pacitan karena siklon tropis Cempaka yang pusatnya dekat dengan kota tersebut. Akibatnya curah hujan tinggi,” ungkapnya.


                Sutopo memastikan jika dua siklon tersebut sudah tidak mendekati Indonesia. Sehingga curah hujan diharapkan akan normal. ”Hanya saja di Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Sumatera Barat mohon waspada karena dari pantauan, ada bibit siklon cempaka yang mengarah ke Srilangka,” ujar Sutopo. (lyn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top