• Berita Terkini

    Rabu, 06 Desember 2017

    13 Narapidana Rutan Kebumen Dipindah ke Nusakambangan

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sebanyak 13 narapidana yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Kebumen dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan Cilacap. Dari delapan nara pidana tersebut delapan diantaranya merupakan residivis. Sedangkan lima narapidana lainnya merupakan narapidana kasus asusila dan pencurian, Selasa (5/12/2017).

    Pemindahan narapidana dilaksanakan agar pembinaan dapat lebih maksimal. Sebab fasilitas dan pembinaan di Lapas lebih lengkap dan lebih maksimal bila dibandingkan di rutan. "Saat ini yang dipindahkan 13 narapidana. Delapan diantaranya adalah residivis kasus perampokan dan pencurian," tutur Kepala Rutan Kebumen Soetopo Berutu Amd IP SSos MS disela-sela pemindahan.

    Dijelaskannya, selain memaksimalkan pembinaan, pemindahan juga dilaksanakan sesuai dengan dengan keputusan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah. Selain itu terdapat pula empat narapidana pindahan dari Lapas Kedungpane Semarang yang ikut dipindahkan.

    Dalam kesempatan tersebut, Soetopo Berutu Amd IP SSos juga menjelaskan bahwa saat ini jumlah penghuni rutan telah mencapai 206 jiwa. Padahal sesuai dengan kapasitasnya Rutan Kebumen hanya mampu menampung 113 orang. “Memang sudah sangat penuh dan sesak,” paparnya.

    Kondisi Rutan Kebumen yang telah melebihi kapasitas dikhawatirkan akan menimbulkan stres bagi para warga binaan. Selain itu jumlah yang jauh dari kapasitas dapat menciptakan wabah penyakit. Jika sudah stres, maka warga binaan akan sulit untuk dikendalikan. Hal itu dapat menciptakan kondisi yang kurang kondusif. “Mudah-mudahan ada solusi untuk ini semua. Di Kebumen sendiri sebenarnya diperlukan Lapas yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk,”terangnya.

    Dari 206 warga binaan, kasus asusila menduduki peringkat pertama. Setelah itu disusul dengan kasus pencurian dan perampokan. Kasus perjudian menduduki peringkat ke tiga di Rutan Kebumen. Setelah pencurian baru kemudian kasus narkoba. Dalam kesempatan itu pihaknya juga mengaku turut prihatin dengan tingginya kasus asusila yang mendominasi warga binaan Kebumen. “Mudah-mudahan dengan adanya pendekatan agama, warga binaan dapat menyadari semua kesalahannya. Sehingga setelah bebas mereka tidak akan mengulangi lagi,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top