• Berita Terkini

    Sabtu, 04 November 2017

    Walikota Magelang Geram Lihat Fasilitas Publik Banyak Dicuri

    MAGELANG UTARA - Walikota Magelang, Sigit Widyonindito geram mendapati aksi tindak kejahatan pencurian fasilitas publik di wilayahnya. Salah satunya, pencurian paving trotoar yang ia temukan di kawasan taman tanggul Kali Kota, Jalan A Yani, Magelang Utara, di sela dirinya melangsungkan gowes bersama, Jumat (3/11) pagi.

    Ia mengungkapkan, fasilitas publik terutama di kawasan taman kota seolah menjadi ‘surga’ bagi mereka yang memang sengaja berniat jahat. Sebagai bukti, beberapa fasilitas publik telah hilang dicuri oleh tangan-tangan jahil demi keuntungan pribadi. Hal ini jelas disesalkannya.

    Begitu mendapati perilaku tidak terpuji ini, Sigit langsung menekankan kepada unsur Kelurahan Kedungsari untuk selalu memantau kondisi wilayah. Terutama yang rentan terhadap perilaku negatif, seperti pencurian dan perusakan fasilitas publik.

    ”Saya lihat ada beberapa bagian paving ini rusak. Tolong ditelusuri siapa yang mengambil, kami pasang itu untuk jalan, bukan malah dicuri. Ini sudah keterlaluan,” kata Sigit.

    Ia juga menyesalkan karena kejadian seperti ini terulang lagi. Apalagi, sebelumnya kerusakan fasilitas publik juga terjadi di Taman Jalan Majapahit. Akibatnya beberapa pot yang disediakan Pemkot Magelang pun tak bisa dipakai.

    ”Semua pihak harus punya rasa memiliki kotanya. Dengan cara yang baik, salah satunya menjaganya. Ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi masyarakat pun wajib menjaga, merawat, dari tangan-tangan jahil yang meresahkan,” tandasnya.

    Selain tentang fasilitas publik, Sigit juga menyoroti kondisi pohon peneduh yang ada di trotoar jalan. Menurutnya, di beberapa titik, ada sebagian yang kondisinya masih berantakan. Hal ini harus segera diatasi, apalagi menjelang penilaian Piala Adipura dalam waktu dekat.

    ”Masih ada kekurangan, seperti pohon perindag yang belum banyak dan kurang terawat, variasi tanaman bunga yang perlu diperbanyak, bangunan liar, dan juga masalah PKL,” lanjutnya.

    Menurutnya, masalah-masalah ini perlu untuk segera diselesaikan agar saat penilaian Adipura 2017 ini mendapatkan nilai yang terbaik.

    ”Kalau kita tidak segera bergerak, membenahi masalah-masalah tersebut, bisa-bisa impian kita mendapatkan Adipura bisa terancam, apalagi Adipura Kencana,” katanya. (wid)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top