Sehingga sepi dan tidak ada korban jiwa. Dengan tumbangnya sepasang pohon beringin, maka kini tidak ada pohon besar di tengah alun-alun. Pohon yang ambruk empat tahun silam telah diganti dengan pohon beringin yang baru. Namun kini ukurannya masih kecil.
Tumbangnya pohon tersebut menjadi tontonan warga. Ribuan warga berdatangan menyaksikan tunggak pohon beringin tua yang tumbang. "Saya datang ke sini karena ingin melihat tunggak pohon beringin yang tumbang. Saya penasaran," kata warga, Sumarno.
Warga lainnya, Yani mengatakan tertarik datang dan melihat langsung pohon beringin yang tumbang. "Saya penasaran karena beritanya ramai sekali. Jadi ingin datang dan melihat langsung," paparnya.
Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengatakan sampai saat ini sejumlah pohon di alun-alun masih dalam kondisi rimbun. Antara lain pohon beringin yang berada di pojok barat laut dekat SMP Negeri 1 Banjarnegara. "Saya sudah intruksikan kepada Dinas PU dan PR agar segera memangkas pohon yang rimbun. Sebab saat ini sering terjadi angin kencang. Berbahaya kalau tidak segera dipangkas," kata dia.
Dikatakan, pohon yang berada di sebelah selatan alun-alun juga banyak yang rimbun. Selain di alun-alun, dia juga memerintahkan agar pohon yang berada di tepi jalan agar segera dipangkas.
Sedangkan mengenai pengganti pohon yang tumbang, belum dipastikan pohon apa yang akan ditanam. Menurut dia, penggantian pohon perlu dikaji. "Pohon jelas penting sebagai peneduh dan paru-paru kota. Namun harus memperhatikan keamanan," kata dia. Pihaknya sedang mencari pohon yang teduh tapi dahannya tidak mudah patah atau tumbang. (drn)
