• Berita Terkini

    Selasa, 14 November 2017

    Terganjal Aturan, Pasar Klewer Bagian Timur Terancam Gagal Dibangun

    DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO
    SOLO – Kelanjutan revitalisasi Pasar Klewer sisi timur ibarat telur di atas tanduk. Rawan mandek. Itu setelah Kementerian Keuangan tidak mengizinkan pembangunan menggunakan sistem tahun jamak. Potensi penganggaran di tahun selanjutnya juga sangat kecil.

    Hal tersebut diketahui setelah komisi III DPRD Surakarta melakukan konsultasi ke Kementerian Perdagangan.  ”Pasar Klewer barat dulu dibangun lantaran terkena bencana (kebakaran, Red), sedangkan Pasar Klewer timur ini kan kondisinya baik-baik saja,” jelas Wakil Ketua Komisi III DPRD Surakarta Sugeng Riyanto kemarin (13/11).

    Selain itu, nominal anggaran revitalisasi Pasar Klewer sisi timur dari pusat hanya Rp 48 miliar, sehingga tidak bisa dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur. Sebab, untuk kontraktor BUMN hanya bisa mengerjakan dengan nominal anggaran di atas Rp 100 miliar.

    Bagaimana dengan kontraktor lokal? Mereka juga tidak sanggup menggarap revitalisasi Pasar Klewer sisi timur karena terbatasnya waktu pengerjaan. Harus rampung sekitar tiga bulan. September hingga Desember.

    Menurut Sugeng, pos anggaran revitalisasi Pasar Klewer Timur hanya “menumpang” pembangunan Pasar Johar Semarang. Namun, untuk pembangunan Pasar Johar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) mengucurkan Rp 306 miliar.
    Sehingga kontraktor BUMN sanggup mengerjakan meskipun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Dipa) Pasar Johar terbit bersamaan dengan Dipa Pasar Klewer sisi timur. Pasar Johar juga dibangun menggunakan sistem tahun jamak.

    “Kalau Pasar Johar anggarannya besar, sehingga BUMN sanggup mengerjakannya. Sedangkan pasar Klewer timur di bawah Rp 100 miliar. Tidak memungkinkan dikerjakan kontraktor BUMN. Dan dengan Dipa turun pada September, kontraktor lokal tidak ada yang berani mengerjakan,” urai Sugeng.

    Di sisi lain, Kementerian Perdagangan mempunyai program revitalisasi 5.000 pasar tradisional selama lima tahun dengan sistem Tugas Pembantuan (TP). Prioritasnya pasar tipe C dan D. Yakni pasar yang pembangunannya Rp 5 miliar – Rp 7 miliar.

    Secara matematis, dana Rp 48 miliar untuk revitalisasi Pasar Klewer sisi timur, bisa digunakan membangun banyak pasar dalam program tersebut. “Alasan lainnya tidak akan dianggarkan kembali (revitalisasi Pasar Klewer sisi timur, Red) di tahun berikutnya karena tidak dalam kondisi bencana. Kecuali ada kebijakan dari pimpinan,” imbuhnya.

    Sekretaris Komisi III DPRD Surakarta Maria Sri Sumarni menambahkan, jika revitalisasi Pasar Klewer timur tidak dikerjakan tahun ini, anggaran Rp 48 miliar akan kembali ke kas negara.

    ”Solusi dari Kemendag, penganggarannya (revitalisasi Klewer, Red) dilakukan oleh pemkot dengan APBD Kota Solo. Pemkot masih mengupayakan mencari bantuan lainnya ke pusat,” ucapnya.

    Sekadar informasi, revitalisasi Pasar Klewer sisi timur tidak kunjung terealisasi karena lelang proyek gagal. Calon rekanan berpotensi tidak berani mengambil risiko karena waktu pengerjaan mepet. Ditambah, jika proyek molor, sanksi denda menanti. (vit/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top