• Berita Terkini

    Kamis, 02 November 2017

    Tak Diantisipasi, Bonus Demografi Bisa Jadi Bumerang

    fotofuadhasyim/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi pada tahun 2020-2030 mendatang. Pada era tersebut, jumlah usia produktif (15-64 tahun) mencapai 70 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Sedangkan 30 persen sisanya adalah berusia tidak produktif yaitu usia 14 tahun ke bawah dan di atas 65 tahun.

    Menurut anggota Komisi IX DPR RI, Amelia Anggraini, bonus demografi ini bisa menjadi anugrah bagi bangsa Indonesia. Tapi jika tak diantisipasi secara maksimal, Bonus Demografi malah bisa menjadi bumerang yang membuat Indonesia kian terpuruk.

    "Sangat tergantung bagaimana kita menyiapkan generasi yang akan mengisi era bonus demografi tersebut," kata Amelia kepada Ekspres usai sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kreatif Program BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Rabu (1/11/2017) di Desa Gesikan Kecamatan Kebumen.

    Amelia menuturkan, bonus demografi itu ibarat pedang bermata dua, bisa menjadi berkah tetapi juga bisa menjadi bencana. Karena itulah, ledakan penduduk usia produktif itu perlu diantisipasi sejak awal. Jika tidak ditangani secara serius, bukan tidak mungkin malah memicu krisis multidimensi. Misalnya meningkatnya jumlah pengangguran, krisis lahan, persaingan kerja, krisis tanah garapan, serta kenaikan penduduk miskin.

    Untuk menghindari hal itu, langkah-langkah antisipasi harus terus disosialisasikan secara masif. Salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB). Melalui program KB, bukan hanya sekedar mengendalikan jumlah penduduk tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga.

    Logika sederhananya, kata Amelia, mengurus dua anak tentu lebih mudah dibanding mengurus lebih banyak anak. Dengan hanya dua anak, perhatian, kasih sayang serta perencanaan kebutuhan bisa lebih maksimal.

    "Pendidikan dan kesehatan anak lebih terjamin, kesejahteraan keluarga juga meningkat. Ini penting untuk terciptanya generasi berkualitas yang memiliki SDM tinggi sehingga tidak menjadi beban pada era bonus demografi," beber politisi dari Partai NasDem yang mewakili Dapil VII Jawa Tengah (Kebumen, Banjarnegara dan Kebumen).

    Terkait hal itulah, Amelia mendorong sosialisasi tentang program KB harus digenjot secara maksimal mungkin. BKKN, lanjutnya, harus memberikan perhatian khusus tentang perlunya penguatan sisi advokasi serta komunikasi, informasi, dan edukasi tentang Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga demi terciptanya keluarga bahagia sejahtera dan berkualitas.

    "Tugas saya juga sebagai wakil rakyat untuk mengawal agar program tersebut bisa berjalan maksimal," imbuhnya.

    Sosialisasi diikuti ratusan warga desa Gesikan dan sejumlah desa disekitarnya. Ikut hadir pula Sekretaris Dinas Sosial dan PPKB Kabupaten Kebumen Ir Winoto serta perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah.

    Pada kesempatan itu, Amelia juga membagikan puluhan doorprize menarik kepada warga yang beruntung. (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top