• Berita Terkini

    Minggu, 05 November 2017

    Program Safari Subuh Bupati Kebumen Dinilai Tidak Efektif

    Agung Widhianto
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pengamat Kebijakan Publik Kebumen, Agung Widhianto SIP mempertanyakan efektivitas dan dampak positif yang diperoleh masyarakat dari adanya program Safari Shubuh Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad. Menurut Agung, program Safari Subuh tidaklah efektif.

    "Saya menilai program safari subuh kami nilai tidak efektif dan tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Sebaiknya program ini dihentikan saja atau diganti program lain yang lebih bagus," kata Direktur Pandjer School Of Public (PSP) tersebut, kemarin.

    Baca juga:
    (Program Safari Subuh Dinilai Tidak Efektif, ini Kata Bupati Kebumen)



    Agung mengatakan, sejauh ini program safari Subuh malah terlihat sekedar sosialisasi program-program Pemkab semata. Yang semestinya, menurut dia, tak perlu dilakukan Bupati karena merupakan tugas dari seorang kepala dinas.

    "Seharusnya safari Shubuh tidak perlu dilakukan Bupati karena itu (sosialisasi) merupakan ranah Kepala Dinas. Jadi dalam hal ini (safari subuh) Bupati sudah mengambil alih tugas kepala dinas," kata Agung.

    Agung juga melihat, program safari Subuh belum memberikan perubahan nyata bagi masyarakat Kebumen. Malah ada kesan terpaksa dari para PNS atau ASN bahkan pejabat Kebumen yang harus mengikuti program Bupati yang tak jarang berangkat pagi buta tersebut. "Kalaupun ada yang senang dengan program ini,  hanya masyarakat sekitar masjid atau mushola yang menjadi tempatpelaksanaan safari Subuh. Sementara pejabat yang mengikuti program Bupati malah mengeluh," imbuhnya.

    Daripada menggelar program safari Subuh, kata Agung, mungkin akan lebih baik jika Bupati mempertimbangkan sejumlah kegiatan lain. Seperti misalnya menghidupkan kembali dialog Selamat Pagi Bupati yang dulu sempat moncer di masa pemerintahan Mantan Bupati Kebumen, Rustriningsih.  "Dalam hal ini, Bupati juga menggunakan sarana media milik Pemkab yang sudah ada yakni  Ratih Tivi dan website pemkab," ujarnya.

    Atau Bupati menggelar open house di Rumah Dinas Bupati dimana  warga masyarakat bebas menyampaikan keluhan dan uneg-uneg langsung ke Bupati. Waktunya bisa diambil pada pagi hari. "Ini terbukti efektif ketika DKI Jakarta masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok," katanya.


    Bisa juga, masih kata Agung, Bupati menggunakan metode incognito (penyamaran) dengan mendatangi langsung warganya dan bertanya keluhan mereka namun merahasiakan jati dirinya sebagai Bupati.

    "Jadi Bupati tahu program apa yang sudah berjalan baik, mana yang perlu diperbaiki dan mana kinerja bawahannya yang bagus dan mana yang tidak," ujar Agung.

    Seperti diketahui, Bupati Kebumen menggelar kegiatan program safari Shubuh dengan mendatangi masjid dan mushola warga di seluruh penjuru Kabupaten Kebumen. Dalam kesempatan itu, bupati yang didampingi sejumlah pejabat bertemu dan berdialog dengan warga usai melakukan shalat Shubuh berjamaah. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top