 |
ISWARA BAGUS NOVIANTO/RADAR SOLO
|
Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengeluaran Uang Rupiah Layanan dan Administrasi (SP PUR LA) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo Bakti Artanta menuturkan, hingga 8 November, perputaran uang mencapai Rp 322 miliar.
Terjadi kenaikan sekitar 17 persen atau Rp 50 miliar dari posisi outflow akhir Oktober 2017 sebesar Rp 273 miliar. “Jelang hari H pernikahan, kebutuhan uang kertas dan logam meningkat,” ujar Bakti kemarin (9/11).
Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Lukman Hakim mengatakan, sektor hospitality yang menopang pernikahan Kahiyang-Bobby seperti perhotelan, restoran, kafe, jasa transportasi, sentra oleh-oleh, agen perjalanan wisata, sangat diuntungkan.
"Sektor ekonomi banyak kecipratan untung. Terlebih presiden juga melibatkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti perajin kaca, rotan, makanan seperti sate kere, dan lainnya,” jelas dia.
Terpisah, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengakui perputaran uang dalam sepekan terakhir sangat tinggi. “Tidak ada hotel yang sepi. Toko batik semua juga laku. Tukang becak dan ojek juga mendapatkan banyak penumpang. Bahkan bakul wedangan juga,” bebernya.
Namun, di luar itu semua, Purnomo melihat ada keuntungan nonmaterial yang lebih besar. Dia menyebut Solo lebih dikenal. “Tamu-tamu itu berasal dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Keluarga mempelai pria pun dari Batak, pasti rombongannya juga banyak. Belum lagi ribuan relawan yang juga hadir. Kita tanpa promosi, mereka datang sendiri. Itu efek dari mantu bapak presiden,” beber dia.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Surakarta Basuki Anggoro Hexa menambahkan, okupansi hotel di Kota Solo naik 100 persen dari biasanya. Semua hotel mengonfirmasi semua kamar penuh. Hampir sama atau melebihi saat Lebaran.
”Hanya bedanya longstay tamu undangan lebih pendek dibandingkan Lebaran. Lebaran sekitar lima hari, sekarang paling hanya empat hari,” terangnya.
Selain hotel, jumlah wisatawan meningkat. Contohnya kecilnya, ada sekitar 50 duta besar berbagai negara mengunjungi Museum Keris dan Radya Pustaka. Namun yang paling berdampak adalah sentra kuliner. Tempat memanjakan lidah itu ramai diburu konsumen.
Giliran Kota Medan yang bakal disibukkan kegiatan ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo. Kegiatan adat dilaksanakan mulai 23-26 November.
Paman Bobby, Erwan Jazuli Nasution menuturkan, dalam prosesi unduh mantu akan dilaksanakan sesuai tata cara pernikahan adat Mandailing.
“Akan ada beberapa prosesi adat. Dilaksanakan empat hari berturut-turut hingga proses resepsi pada 26 November,” ungkapnya didampingi sang istri Tri Lamurni Hasibuan.
Adik kandung ayah Bobby, almarhum Erwin Nasution ini menambahkan, prosesi awal dimulai dari penyembelihan lebih dari satu ekor kerbau. Kerbau-kerbau itu diberikan dari sejumlah marga di Sumatera Utara. Seperti marga Lubis, Nasution, dan lainnya.
Selang sehari, berlanjut penyambutan keluarga besar Jokowi, prosesi adat hingga resepsi. “24 November penyambutan besan. 25 November acara adatnya. Nanti Bobby dan Kahiyang akan mendapat gelar dari raja-raja,” kata dia. Sekadar informasi, Bobby masih keturunan Raja Gunung Baringin Nasution dari Tapanuli Selatan.
Kahiyang akan mendapat nama marga Siregar. Itu merunut dari dana ibu mertuanya Ade Hanifah Siregar. “Selain merunut nama ibu mertuanya, bagi adat kami, pantang suami istri memiliki marga yang sama. Itu sudah dilarang secara turun temurun,” tuturnya.
Selain menjelaskan prosesi ngunduh mantu, mewakili keluarga besar Bobby, Erwan mohon pamit pulang ke kampung halaman. Keluarga besar Bobby berterima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu menyukseskan pernikahan.
Apakah Kahiyang-Bobby ikut ke Medan? Erwan mengatakan, sementara waktu mereka tetap di Solo. Keduanya menuju Medan sekitar 19 November. Sementara itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak ke Jakarta kemarin sekitar pukul 09.00. (gis/irw/vit/atn/wa)
