• Berita Terkini

    Selasa, 28 November 2017

    Harga Melinjo di Kebumen Naik, Tembus Rp 10 Ribu Perkilogram

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -  Harga komoditas melinjo kini tengah naik dari yang biasanya Rp 7 ribu menjadi 10 ribu perkilogramnya. Itu artinya, ada kenaikan Rp 3000 perkilogram.

    Uniknya, di tengah kenaikan harga, pemilik pohon tetap membiarkan saja saat buah melinjo yang telah jatuh dari pohonnya diambil orang lain. Pemilik pohon hanya dapat melarang saat pengambil melinjo hendak mengambil yang masih berada di pohon.

    “Itu seakan telah menjadi tradisi jika yang telah jatuh boleh diambil oleh siapa saja,” tutur Rahmat (34) salah satu warga Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong.

    Dijelaskannya sejak beberapa bulan lalu, harga melinjo terus naik. Jika harga di tingkat petani Rp 10 ribu perkilo, maka di pasar dapat mencapai Rp 14 ribu.

    Ini terjadi karena ada perbedaan kualitas antara mlinjo yang memetik langsung dari pohon dan mlinjo yang telah jatuh. Untuk harga mlinjo petik mencapai Rp 10 ribu sedangkan harga mlinjo jatuh hanya Rp 7 ribu perkilo. “Perbedaan harga karena kualitas. Melinjo petik kualitasnya lebih baik dari melinjo yang telah jatuh,” paparnya.

    Rahmat juga menjelaskan, para pencari mlinjo jatuh bukan hanya dari desa stempat saja. Banyak warga dari luar desa yang kerap mencari mlinjo hingga ke Desa Pandarlor. Bahkan jika  sedang beruntung pencari mlinjo bisa mendapat hingga 3 kilogram. “Kalau mendapat hingga tiga kilo kan lumayan, hanya modal jalan-jalan sambil membawa kresek,” ucapnya.

    Melinjo menjadi salah satu komoditas penting bagi masyarakat Kebumen, khususnya di pedesaan. Tak heran, hampir setiap rumah di pedesaan masih terdapat pohon melinko. Biasanya, melinjo ini banyak diburu sebagai bahan baku emping. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top