• Berita Terkini

    Kamis, 09 November 2017

    "Garap" Sektor Kesehatan, ini Langkah dan Upaya Bupati Kebumen

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad memastikan ketersediaan anggaran program layanan kesehatan gratis bagi warga yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), aman.

    Praktis kini tinggal memastikan program yang disebut Kaya Miskin Berobat Gratis (Kamis Gratis) ini dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan memberi manfaat optimal.

    Program Kamis Gratis merupakan inovasi Pemkab Kebumen dan satu satunya di Jawa Tengah  dalam bidang kesehatan yang ditujukan kepada warga yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Program yang diluncurkan pada 27 September 2017 lalu itu menyasar 350 ribu warga dan melibatkan 10 Puskesmas rawat inap dan 2 rumah sakit milik Pemkab Kebumen. 

    Yahya Fuad sangat yakin, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, Yahya Fuad ingin memastikan keberlangsungan program ini. Termasuk dari sisi anggaran.

    "Tadinya ada kekhawatiran anggaran untuk program ini akan jebol. Namun sejauh ini program ini masih on the track," katanya.

    Sektor kesehatan, kata Yahya Fuad, menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan masyarakat di bidang non fisik. Pembangunan non fisik ini tak kalah penting daripada pembangunan fisik. 

    Di bidang kesehatan ini pula, sejumlah inovasi telah dilakukan agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan.  Seperti adanya Sistem Penanganan Gawat Darurat (SPGDT) yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui seluruh layanan, baik pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit termasuk antar Rumah Sakit di seluruh kabupaten Kebumen lewat ponsel.

    Dengan layanan SPGDT ini, masyarakat dapat mencari tahu informasi yang dibutuhkan darimana saja dan kapan saja melalui sebuah ponsel. Dan, aplikasi ini sudah dapat diunduh (didownload) melalui situs spgdt.kebumen.go.id.

    Adapun fiturenya terdiri dari ketersediaan kamar rumah sakit negeri dan swasta serta puskesmas rawat inap,  kantong darah lengkap dengan golongan darah hingga ketersediaan ambulan.
    "Nantinya juga akan dikembangkan dengan jadwal praktek dokter spesialis dan diupdate real time, kata Yahya Fuad.

    Di saat bersamaan, kata Yahya Fuad, Pemkab melalui Dinas Kesehatan tengah melakukan rekrutmen tenaga dokter untuk memberikan layanan  Home Visit bagi pasien yang karena kondisi kesehatannya.  Direncanakan akan ada 40 dokter yang direkrut.

    "Ada banyak masyarakat sakit namun tidak dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas karena sudah sepuh (tua) tidak punya dana untuk transpor sehingga tidak bisa rutin datang ke rumah sakit.  Untuk pasien ini, dokter akan mendatangi pasien," ujar Yahya.

    Layanan juga akan diberikan saat pasien dirujuk ke rumah sakit luar kota. Dalam hal ini, Pemkab bakal menyediakan rumah singgah bagi pasien berikut keluarganya agar tidak menunggu lama bila rumah sakit penuh. 

    Yahya mengakui, belum seluruh masyarakat mengetahui kebijakan dan program tersebut.

    "Ternyata masih ada masyarakat yang belum tahu dengan program ini, sehingga ada keluhan masyarakat ditolak oleh rumah sakit. Padahal aturannya memang (pasien) harus ke Puskesmas rawat inap dulu. Kalau puskesmas rawat inap merujuk, baru pelayanan dilakukan di rumah sakit," kata Yahya Fuad, Rabu (8/11/2017).

    Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan pihaknya gencar melakukan sosialisasi, salah satunya melalui program safari subuh. 

    Itupun, disadari Yahya Fuad, ada pihak-pihak yang tak sepenuhnya yakin dengan komitmen Pemkab. Namun demikian, Yahya berharap, seluruh pihak dapat mendukung upaya ini. Termasuk program safari Subuh.

    Yahya mengatakan, program safari Subuh hanya untuk mengawali rangkaian kegiatan saja. Masih ada banyak  kegiatan yang dilakukan setelah sholat Subuh'.

    Dari rangkaian kegiatan inilah, Bupati mendengar keluhan, masukan warga secara langsung.  Baik persoalan infrastruktur, kesehatan, hingga permasalahan-permasalahan sosial. Termasuk melihat potensi yang bisa dikembangkan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.

    Dengan melihat sendiri dan mendengar masukan langsung dari warga, kata Yahya Fuad, akan dicarikan solusi. Baik dari persoalan infrastruktur, kesehatan, sosial dan potensi apa yang bisa dikembangkan dari wilayah-wilayah di Kebumen.

    Bupati lantas mencontohkan saat menggelar program safari Subuh di Masjid Pancasila Tunjungseto Kecamatan Sempor. Usai shalat berjamaah dan diskusi dengan jamaah, dirangkai dengan mengunjungi pengrajin gula semut organik dengan kualitas ekspor.

    Di kesempatan itu, Bupati juga menemui petani penderes nira, petani kakao dan kemiri di Desa Bonosari Kecamatan Sempor, menggelar tatap muka dengan masyarakat di Kedungwringin dan wilayah lain sehingga tahu persis tentang potensi dan permasalahan mereka.

    "Saya juga tidak pernah mewajibkan para kepala dinas untuk ikut (dalam program safari Subuh). Karena ini bukan panggilan kerja tapi panggilan hati," katanya.(cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top