• Berita Terkini

    Jumat, 24 November 2017

    DKD Purworejo Soroti Lagu Dangdut Bermuatan Pornografi

    PURWOREJO- Maraknya lagu-lagu dangdut yang lirik atau syairnya bermuatan pornografi yang menjadi tren di kalangan muda dan banyak dihafal oleh anak-anak menjadi sorotan para pengurus Dewan Kesenian Purworejo (DKP). Lagu-laku itu dikhawatirkan dapat merusak moral generasi muda.

    Ketua Komite Musik DKP, Dwi Suryanto menilai, keberadaan lagu-lagu dangdut nasional bernada pornografi tersebut kian mengkhawatirkan. Banyak lagu yang di dalamnya menggunakan kata-kata seronok atau istilah yang dapat merusak moral anak.

    “Berbicara soal pornografi kan tidak hanya terbatas pada gambar atau video, melainkan juga bahasa atau kata-kata. Tanpa disadari, banyak lirik dalam lagu sekarang tidak layak dikonsumsi, khususnya anak-anak,” kata Dwi saat rapat pengurus DKP, kemarin.

    Dalam pantauannya, sejumlah lagu berbau pornografi sangat sering diperdengarkan di Kabupaten Purworejo. Antara lain pada acara panggung-panggung hiburan dangdut atau siaran radio. “Kita tidak mengajak untuk membenci musik apapun, tetapi harus ada batasan.,” bebernya.

    Dwi berpendapat, perlu ada lembaga atau dinas terkait yang dapat menyikapi kondisi tersebut. Jika tidak, anak-anak akan teracuni dengan bahasa-bahasa yang cenderung liar. Peran orang tua juga dibutuhkan untuk membatasi anak-anaknya mendengarkan lagu yang tidak layak untuk usianya.

    “Kita butuh aturan agar media penyiaran apapun memiliki batasan. Sosialisasi juga harus kita berikan, terkait lagu-lagu yang layak dan tidak layak diperdengarkan di Kabupaten Purworejo ini,” tandasnya.

    Diungkapkan, saat ini dirinya melalui DKP telah berusaha bergerak memberikan sosialisasi kepada sejumlah player atau komunitas keyboardis di Purworejo. Namun, tidak sedikit yang belum dapat membatasinya lantaran tuntutan penyelenggara.

    “Kami bersama-sama pengurus DKP akan terus melakukan edukasi, termasuk kepada penyanyi. Tapi kita tidak bisa sendiri, butuh dukungan dari pemerintah,” ungkapnya.

    Ketua DKP, Angko Setiyarso Widodo, menegaskan bahwa keberadaan DKP tidak hanya sebagai pelestari budaya atau penggerak kesenian di Purworejo. Lebih dari itu, pihaknya juga akan menjadi benteng dari masukknya budaya yang tidak edukatif dan merusak moral bangsa.

    “Dalam hal ini, komisi yang membidangi di DPRD juga harus turun tangan. Mari bersama-sama selamatkan generasi muda Purworejo,” tegasnya. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top