 |
| Rustriningsih/dokekspres |
Lalu, apa pendapat tokoh perempuan yang juga Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2008-2013 tersebut soal situasi dan perkembangan pembangunan Kebumen saat ini?
"Setiap generasi ada masanya dan setiap masa ada generasinya. Kalau soal Kebumen harus ditanyakan kepada masyarakat yang merasakan. Namun dengan adanya anggaran yang sangat besar, memang masih banyak yang harus ditingkatkan," kata perempuan yang akrab disapa Rustri tersebut dalam wawancara khusus dengan Kebumen Ekspres, belum lama ini.
Rustri kemudian menyinggung soal good governance alias pemerintahan yang bersih. Menurutnya, seorang pemimpin daerah harus mau menjalin komunikasi dengan masyarakat. Dalam interaksi dua arah itu, masyarakat dapat memberikan saran, kritik dan masukan kepada pemimpin. Harapannya, tentu saja terwujudnya pemerintahan yang bersih.
Itu pula yang dulu dia upayakan saat menjabat Bupati Kebumen, salah satunya melalui dialog interaktif yang dikemas dalam acara Selamat Pagi Bupati (SPB) dengan media lokal milik Pemkab. "Dengan adanya kemajuan informasi dan teknologi (IT) saat ini dimana hampir setiap orang bisa mengakses internet dan media sosial, harusnya lebih mudah," kata tokoh perempuan yang pernah masuk sebagai nominasi tokoh good governance Local Governance Support Program (LGSP) USAID 2007 tersebut.
Rustri juga mengaku masih membangun komunikasi dengan para penggantinya. Bahkan, saat terjadi operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada akhir 2016, Rustri mengaku berinisiatif menemui Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad. "Mendengar ada OTT saya kaget. Saya ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi dan meminta waktu kepada Beliau (Mohammad Yahya Fuad) untuk bertemu. Alhamdulillah, Bupati menyediakan waktu saat ada agenda di Semarang," ujar Rustri.
Intinya, kata Rustri, dirinya mengaku siap kapanpun bila saran, tenaga dan pemikirannya dibutuhkan bagi Kebumen. "Saya siap kapanpun dibutuhkan," kata perempuan yang juga disebut-sebut bakal maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Tengah 2018 tersebut. (cah)
