 |
| IMAM/EKSPRES |
Peringatan bertuliskan “Awas ada buaya hati-hati jangan mendekat” tersebut dipasang di sekitar Sungai Lukulo.
Salah satu petugas BKSDA Jawa Tengah Rahmat Hidayat menyampaikan, untuk dapat menangkap buaya diperlukan kerja sama antara semua pihak. Sebab selama buaya masih berada di dalam air tentu akan sangat sulit untuk ditangkap.
“Sebenarnya waktu mendarat di Kedungwinangun merupakan kesempatan emas, untuk dapat menangkap dengan baik,” tuturnya.
Dijelaskannya, buaya merupakan satwa liar yang ganas. Untuk itu diharapkan warga lebih mengutamakan keselamatan daripada melakukan upaya penangkapan. Selain itu hindari berada di kawasan sungai, sebab buaya dapat menjadi ancaman. “Untuk itu kami memasang plang peringatan akan bahaya adanya buaya,” paparnya.
Rahmat Hidayat menyampaikan, saat buaya mendarat di Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong beberapa waktu lalu tepatnya di area persawahan sebenarnya menjadi kesempatan emas. Sebab saat itu lokasinya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan penangkapan. “Jika mendarat, sebaiknya segera menghubungi pihak berwajib,” jelasnya.
Menurutnya, saat mendarat di Kedungwinangun lokasinya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan penangkapan. Sebab lokasinya luas dan jauh dari sungai. Seandainya ada parit pun ukurannya kecil. “Sayangnya waktu itu, masyarakat tergesa-gesa, untuk melakukan penangkapan sendiri,” katanya.
Waktu itu, lanjutnya, sebenarnya pihaknya telah mendapatkan laporan. Rahmat meminta agar tidak dilakukan apapun. Dengan demikian diharapkan buaya dapat tetap berada di tempat, sembari menunggu petugas datang. “Menangkap buaya tentunya sangat berisiko. Untuk itu harus dilakukan oleh petugas yang benar-benar ahli,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, upaya penangkapan buaya harus dilakukan sangat hati-hati dan mengutamakan keselamatan. “Jika terdapat warga yang ingin melakukan penangkapan maka harus memastikan keselamatan. Namun sebaiknya lapor saja kepada pihak berwajib,” ucapnya. (mam)
