• Berita Terkini

    Rabu, 15 November 2017

    Bawa Film ”Ruah” Putra Magelang Jadi Juara FFI

    MAGELANG TENGAH - Seorang putra dari Magelang, berhasil membawa mengharumkan nama daerahnya di kancah kontes perfilman nasional. Bayu Prihantoro Filemon, putra pasangan Marjinughroho (58) dan Fernanda Supiah (54) ini baru saja meraih penghargaan kategori Film Pendek Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017 di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11) lalu.

    Pria 32 tahun itu mengaku terkejut ketika film yang ia buat diumumkan jadi juara. Ia tidak menyangka film berjudul ”Ruah” yang disutradarai Makbul Mubarak ini mampu mengalahkan 9 nominasi lainnya. Apalagi melihat film yang masuk dalam nominasi, menurutnya, tidak gampang dikalahkan.

    ”Terus terang saya pun sangat bangga dengan raihan ini. Prestasi ini adalah hasil kerja keras tim yang sudah berupaya membuat film ini,” kata Bayu, saat dihubungi, Rabu (14/11).

    Tidak hanya film Ruah yang meraih piala citra, film The Unseen Words juga meraih piala serupa untuk kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik. Film ini disutradarai Wahyu Utami (Uut).

    Kedua film ini, kata Bayu, merupakan film pertama produksi Dinas Kebudayaan DI Jogjakarta, dan langsung menyabet penghargaan tertinggi untuk insan perfilman di seantro negeri. Keduanya diproduksi dengan didanai program Produksi Film Pendek tahun 2016 dan 2017.

    ”Film Ruah diproduksi tahun 2016, sedangkan The Unseen Words tahun 2017. Program dinas kebudayaan ini sudah dimulai tahun 2015, tapi baru pertama ini meraih Piala Citra,” katanya.

    Piala Citra merupakan apresiasi yang luar biasa bagi film berdurasi 27 menit ini. Bayu mengisahkan bahwa pembuatan film ”Ruah” terilhami dari pengalaman sutradara yang tumbuh di Jogja dan Magelang. Dua daerah itu adalah tempat spesial baginya.

    ”Tradisi dan budaya masyarakat di Jogja dan Magelang sangat luar biasa, yang lantas mengilhami kami untuk memproduksi film pendek tentang itu. Kami bersyukur bisa meraih predikat terbaik,” tandasnya.

    Setelah ini, Bayu siap membawa film ”Ruah” untuk berkompetisi di Singapore International Film Festival (SGIFF) 2017, 23 November-3 Desember mendatang. SGIFF adalah festival film terbesar di Asia Tenggara.

    ”Festival film ini sangat strategis untuk memperkenalkan karya, gagasan, maupun program tertentu ke khalayak internasional. Mudah-mudahan film Ruah juga meraih hasil terbaik di festival film ini,” jelasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan DI Jogjakarta, Umar Priyono mengapresiasi pencapaian kedua film tersebut. Menurutnya, pendanaan film ini menggunakan dana publik dari Dana Keistimewaan.

    ”Saya mengapresiasi kinerja tim produksi film yang memanfaatkan skema dukungan dari Pemda Jogjakarta dengan sebaik-baiknya, untuk membuat film-film yang mampu menunjukkan dinamika kebudayaan Jogja dengan lebih baik, sekaligus mampu mengedukasi masyarakat luas,” ungkapnya lewat pesan singkat. (wid)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top