 |
| agus/radarbanyumas |
Kepala SMP PGRI Ajibarang Mulyono SPd menjelaskan, dua ruang kelas yang rusak merupakan krlas 8 C dan 8 D yang setiap hari selalu digunakan untuk belajar siswa. Namun sejak beberapa tahun terakhir, kondisi ruang kelas rusak berat dan mengganggu aktivitas siswa dalam belajar.
"Setiap hari siswa harus belajar dengan ancaman asbes atap ruang kelas yang bisa sewaktu-waktu ambrol. Sehingga siswa dan guru was-was jika masuk kelas tersebut terlebih usai cuaca hujan,"katanya.
Lebih lanjut Mulyono mengatakan, bangunan ruang kelas yang rusak merupakan bangunan tahun 1999. Pihak sekolah sudah mengajukan bantuan ke Pemerintah Banyumas namun sampai saat ini belum terealisasi walaupun persyaratan sudah lengkap.
"Berbagai langkah sudah kami lakukan untuk mendapatkan bantuan pembangunan dua ruang kelas yang rusak. Dengan persyaratan yang lengkap kami sudah mengajukan dan sampai saat ini belum ada realisasi,"jelasnya.
Ia berharap dengan kondisi ruang kelas yang sudah rusak mendapat perhatian pemerintah. Dan dapat merealisasikan proposal pengajuan yang sudah disampaikan ke pemerintah sejak tahun 2015.
"Selain kondisi atap yang ambrol, juga lantai mengelupas dan tembok kelas sudah ambrol. Sehingga mendesak sekali untuk direhab,"jelasnya. (gus)
