• Berita Terkini

    Jumat, 17 November 2017

    231 Warga Purworejo Terserang Malaria

    ILUSTRASI
    PURWOREJO- Sepanjang tahun 2017, malaria menyerang seidkitnya 231 warga yang tinggal di kawasan Perbukitan Menoreh. Penyakit malaria masih menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Purworejo.


    Data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo menyebutkan bahwa Malaria paling banyak diderita warga di Kecamatan Bagelen dan Kemiri.
    “Puskesmas Dadirejo dan Kemiri penyumbang pasien terbanyak," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Purworejo, Triyo Dermaji, saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (16/11).

    Menurutnya, serangan di daerah itu selalu diawali kasus impor. Kasus bermula dari kepulangan warga terinfeksi malaria dari daerah endemis di luar Jawa. Namun, warga bersangkutan tidak memeriksakan darahnya kepada bidan desa atau Puskesmas. Akhirnya nyamuk anopeles di desa setempat menularkan penyakit itu.

    Upaya penanganan kasus telah dilakukan dengan penjaringan darah massal atau mass blood survey (MBS).

    “Petugas akan memberi obat kepada warga yang diketahui positif terinfeksi plasmodium malaria,” jelasnya.

    Selain itu, dilakukan pula pembagian kelambu untuk ribuan kelompok tidur di desa terserang. Untuk tahun ini, pihaknyai akan dibantu 25 ribu kelambu dari Pemerintah Provinsi Jateng dan akan didistribusikan untuk 24 desa.

    “Tahun lalu sudah dapat 30 ribu kelambu," sebutnya.

    Dinkes juga melaksanakan penyemprotan metode indoor residual spraying (IRS) dengan sasaran lebih kurang 6.000 rumah. Penyemprotan dilakukan di Desa Plipiran Kecamatan Bruno, Durensari Bagelen, Jatirejo dan Sudorogo Kaligesing, Benowo dan Cacaban Kidul Bener, serta Wonotopo Gebang.

    “dilakukan juga di Girijoyo dan Wonosuko Kecamatan Kemiri,” ungkapnya. (top)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top