• Berita Terkini

    Minggu, 22 Oktober 2017

    Wayang Kulit Kolaborasi Ketoprak Meriahkan Merti Desa Wiromartan

    fotoahmadsaefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pentas wayang kulit dikolaborasikan dengan seni ketoprak, menyemarakkan peringatan tahun baru Muharam dan tradisi suran Desa Wiromartan Kecamatan Mirit, Sabtu malam (21/10/2017). Pertunjukan seni tak biasa dan unik itupun menyedot perhatian masyarakat yang berbondong-bondong memenuhi halaman pendopo rumah kepala desa, tempat kegiatan diselenggarakan.

    Tak hanya warga setempat, sejumlah tamu undangan turut hadir. Baik dari Camat Mirit, Ir Khotib beserta jajaran Muspika, komunitas budaya Kebumen, Dinas Kepemudaan Pariwisata dan Olaharaga, serta Wakil DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono.

    Dalam kesempatan itu, mereka disuguhi kolaborasi apik wayang kulit Ki Dalam Sugito Purbocarito dari Kaibon, Kecamatan Ambal yang membawakan lakon "Pandowo Mbangun Saptoargo". Menjadi tak biasa, lakon ini juga dibawakan oleh Kelompok Seni Ketoprak Wiro Budoyo yang beranggotakan warga Desa Wiromartan. Dalang dan Ketoprak yang membawakan satu lakon, pun membuat warga betah berlama-lama menyaksikan pertunjukan.

    Kepala desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Widoso Sunu Nugroho menyampaikan, pentas seni budaya digelar dalam rangka memeringati tahun baru Muharaam sekaligus tradisi suran Merti Desa warga setempat. Tak hanya wayang dan ketoprak, anak-anak juga tampil membawakan sejumlah tarian dari Bondan, Gambyong hingga tari merak.

    "Ini juga sebagai bentuk syukur warga kami atas limpahan rejeki dari Allah SWT sekaligus dalam rangka nguri-uri budaya," ujar Widodo Sunu di sela-sela kegiatan.

    Ide mengolaborasikan wayang dan ketoprak, Widodo Sunu menyampaikan, berawal dari kebiasaan  warga setempat yang memiliki tradisi gebyag suran. Yakni membunyikan atau mementaskan kesenian yang digeluti warga.

    "Kebetulan di tahun ini kami bersepakat nanggap wayang kulit. Karena kami punya grup ketoprak, jadi kami kolaborasikan," ujar Widodo Sunu yang juga didapuk sebagai Ketua Grup Ketoprak Wirobudoyo Wiromartan Mirit tersebut.

    Terbentuk setahun lalu, Wirobudoyo beranggotakan warga Desa Wiromartan. Selain menjadi aktor, sebagian warga juga berperan sebagai wiyaga atau penabuh gamelan. Tak hanya kaum pria, kaum ibu juga antusias menjadi bagian dari grup budaya ini. Adapun pelatih, didatangkan dari pelaku kesenian yang khusus didatangkan dari luar daerah. Kegiatan seni ini makin berkembang saat mereka menerima bantuan wayang kulit dari Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Fery Wawan Cahyono.

    "Seni ini seperti air di tanaman yang 'nelesi' (membasahi). Dari sisi pembangunan, kami juga percaya tak hanya faktor fisik yang penting. Faktor SDM malah menduduki peran yang sangat penting. Dan Alhamdulillah, warga Wiromartan sudah menunjukkan tanda-tanda ingin maju," ujar Kades yang sudah menjabat tiga tahun itu. (saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top