• Berita Terkini

    Sabtu, 28 Oktober 2017

    Upacara Sumpah Pemuda Tanggal 27 Oktober Disoal

    Ketua PFRI Kebumen, Tukijan/fotoimamekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Adanya surat edaran Menpora Imam Nahrawi terkait pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda yang boleh dilaksanakan pada 27 Oktober disayangkan oleh Ketua PGRI Kebumen Tukijan SPd. Pelaksanaan upacara lebih awal dengan alasan bertepatan dengan hari libur tersebut sangat disayangkan.

    Hari Sumpah Pemuda jatuh pada tanggal 28 Oktober. Di tahun 2017 ini tanggal 28 bertepatan dengan Hari Sabtu. Bagi yang melaksanakan program lima hari kerja dan lima hari sekolah, maka Hari Sabtu merupakan hari libur. 

    Untuk itu bagi instansi atau sekolah yang menerapkan lima hari, diperbolehkan melaksanakan Upacara Hari Sumpah Pemuda pada Jumat (27/10/2017). Sedangkan sekolah yang menerapkan enam hari, tetap akan melaksanakan upacara di Hari Sabtu (28/10/2017).

    Ketua PGRI Kebumen Tukijan menegaskan, kendati bertepatan dengan hari libur, namun tidak seharusnya generasi saat ini melaksanakan upacara dengan mendahului Hari Sumpah Pemuda. Seharusnya  upacara tetap dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober, dengan mengorbankan sedikit waktu bagik bagi yang bekerja maupun sekolah. Adanya himbauan boleh melaksanakan di Hari Jumat, menurut Tukijan sangat tidak tepat. "Ini akan berpengaruh terhadap mentalitas generasi yang akan datang," tuturnya, Jumat (27/10/2017).

    Menurutnya, Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah dari bersatunya Pemuda Indonesia. Saat itu para pemuda menciptakan kesatuan yakni satu Nusa, satu Bangsa dan satu Bahasa yakni Indonesia. Momen tersebut sangat penting dalam rangkaian perwujudan kemerdekaan. "Adanya himbauan tersebut sungguh sangat disayangkan," paparnya.

    Dengan tegas Tukijan mempertanyakan, dimana letak jiwa pengorbanan dan rasa patriotisme serta nasionalismen para pemimpin saat ini. Sebab hanya karena tanggal 28 Oktober bertepatan bukan dengan hari kerja atau hari sekolah, maka pelaksanaan upacara dapat dimajukan. "Hanya berkorban satu hari kerja saja tidak mau. Lalu pengorbanan apa yang akan diberikan untuk negara ini?," paparnya.

    Jika dikemudian hari jiwa nasionalisme dan pengorbanan hilang pada dirinya anak-anak, lanjut Tukijan, maka hal itu bukan salah mereka. Sebab para pemangku kebijakan saat ini saja telah luntur rasa pengorbanannya. "Peringatan sejarah seharusnya dilaksanakan tepat pada hari itu juga. Ini untuk mengingat perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita," jelasnya.

    Terpisah, Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan Kebumen H Agus Sunaryo  SPd MPd, membenarkan jika terdapat Surat Edaran dari Menpora. Kendati demikian tidak semua sekolah melaksanakan upacara pada 27 Oktober. Sekolah yang menerapkan enam hari belajar, akan melaksanakan upacara pada 28 Oktober. "Sifatnya diperbolehkan melaksanakan upacara pada tanggal 27 Oktober. Namun bagi yang enam hari tentunya melaksanakan pada 28 Oktober," paparnya.

    Dari sejumlah informasi menyebutkan, beberapa instansi memang telah melaksanakan upacara peringatan hari sumpah pemuda pada 27 Oktober. Salah satunya dilaksanakan oleh Kecamatan Kutowinangun. "Iya tadi kami upacara, dalam amanatnya, camat juga membacakan sambutan dari Menpora Imam Nahrowi," ucap Fadhol yang turut mengikuti upacara di Kecamatan Kutowinangun. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top