• Berita Terkini

    Kamis, 12 Oktober 2017

    Tanggul Jebol Rendam Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Kecamatan Ayah

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hujan deras yang terjadi belakangan ini mulai memicu bencana banjir dan tanah longsor disejumlah Kabupaten Kebumen.

    Di Kecamatan Ayah, puluhan hektar lahan pertanian di Dukuh Karangmenceng Desa Kedungweru Kecamatan Ayah terendam banjir menyusul jebolnya tangguldarurat Sungai Gumelar di desa tersebut, Rabu (11/10/2017).

    Tak hanya sawah, banjir juga mengancam 338 orang atau 94 kepala keluarga di wilayah desatersebut. Sebab, air banjir mulai menggenangi pekarangan warga hingga ketinggian 30 centimeter.

    “Sejauh ini memang belum sampai menggenangi pemukiman warga, cuma di pekarangan warga dengan ketinggian air hingga lutut,” kata Kepala Desa Kedungweru Kecamatan Ayah, Ari Winarto saat meninjau lokasi tanggul jebol, pagi kemarin.

    Dia menuturkan, jebolnya tanggul darurat dipicu meluapnya sungai Gumelar pasca hujan deras di wilayah hulu sungai. Dijelaskannya, hujan di Kedungweru memangtidak begitu deras.

    Tapi di hulu sungai di daerah Banyumas cukup deras sehingga memicu banjir sungai Gumelar “Istilahnya banjir kiriman dari atas. Bahkan tidak hujan sekalipun, di desa kami bisa banjir kalau di bagian hulu hujan deras,”imbuhnya.

    Dia menuturkan, ada sekitar 29 hektar area pesawahanteredam banjir dengan ketinggian kurang lebih 30– 40 centimeter. Banjir juga menggenangi pekarangan dan sejumlah jalan desa.

    Meski demikian, kata Ari, aktifitas warga tidak begitu terganggu, termasuk anak sekolah. Kemarin siang, warga dibantu sejumlah anggota polisi dari Polsek Ayah dan Kompi Dalmas Polres Kebumen terlihat bergotong royong menutup tanggulyang jebol.

    Mereka menggunakan karung yang diisi tanah. Selanjutnya dipasang untuk menutup tanggul jebol agar tidak masuk ke persawahan dan pemukiman warga. “Meski sudah ditutup, kami tetap was-was jebol lagi mengingat hujan deras mulai intens mengguyur,” ucap Ari.

    Kapolsek Ayah AKP Masngudin menuturkan, tanggul yang jebol sebenarnya tanggul darurat karena masih dalam tahap pengerjaan. “Begitu mendapat laporan, kami langsung bergerak bersama warga menutup tanggul jebol untuk mengantisipasi bencana yang lebihbesar,” ucapnya.(has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top