• Berita Terkini

    Jumat, 20 Oktober 2017

    Ruas Prembun-Padureso Masih Berpotensi Ambles

    KEBUMEN - Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Magelang langsung melakukan pengurukan pasca amblesnya badan jalan di ruas Prembun-Padureso, tepatnya di Desa Sidototo Kecamatan Padureso.

    Pengurukan dilakukan menggunakan batu pecah atau dripel di jalur yang ambles sepanjang sekitar 30 meter dengan kedalaman satu meter.

    Namun hingga sore kemarin, ruas jalan tersebut  masih belum berfungsi sepenuhnya. Ini karena urugan pecahan batu masih labil dan berpotensi ambles jika dilalui kendaraan.

    Akibatnya, polisi pun tetap memberlakukan satu jalur di ruas jalan tersebut. Lokasi yang ambles juga masih dipasangi sejumlah drum dan potongan bambu sebagai pembatas.

    "Masih sangat labil, berbahaya jika dilewati kendaraan karena bisa ambles," ujar Kapolsek Padureso Ipda H Jakaria SH saat melakukan pengamanan di ruas jalan tersebut, Kamis (19/10/2017).

    Ipda Jakaria menuturkan, selain memberlakukan satu jalur, pihaknya juga memasang rambu peringatan di pertigaan Wadaslintang Prembun. Ini agar kendaraan besar tidak masuk ke ruas jalan Prembun-Padureso.

    Bahkan truk tronton pengangkut pakan ternak ikan yang biasa lewat jalur itu pun harus langsir di Prembun. Selanjutnya muatan pakan ikan dibawa menggunakan truk berukuran lebih kecil.

    Langkah ini, ujar Jakaria, dilakukan karena sebagian badan jalan yang masih utuh juga berpotensi ambles. Ini terlihat dari mulai adanya retakan di badan jalan tersebut.

    "Kita tunggu penanganan dari dinas terkait. Kalau sudah beres jalur akan kita buka normal seperti sebelumnya," ucap dia.

    Di lokasi yang sama, Pengamat jalan  dari BPT Bina Marga Jawa Tengah Wilayah Magelang, Supriyanto menjelaskan, proses perbaikan jalan sangat tergantung cuaca. Jika hujan deras kembali turun, tidak tertutup kemungkinan badan jalan yang sudah diurug ambles lagi. "Istilahnya belum rapet, jadi masih bisa ambles," ucapnya.

    Dia menjelaskan, amblesnya ruas jalan tersebut kemungkinan dipicu mampetnya saluran irigasi di tepi jalan akibat tertutup sampah. Kondisi ini diperparah dengan tingginya curah hujan pada Senin-Selasa (16-17/10) kemarin. Akibatnya air irigasi limpas dan masuk ke badan jalan. "Dimungkinkan pula tanah di lokasi tersebut labil sehingga langsung ambles," imbuhnya.

    Sementara itu sejumlah pengguna jalan berharap agar jalan provinsi yang ambles tersebut segera diperbaiki secara permanen. Mengingat jalur tersebut sangat vital untuk mobilitas warga.

    "Kalau sampai putus, kita harus mutar jauh banget," kata salah satu pengemudi truk yang biasa melewati jalur tersebut menuju Wonosobo. (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top