• Berita Terkini

    Selasa, 17 Oktober 2017

    Perias Muda SeJawa Tengah Belajar Tata Upacara Adat Pengantin Solo Jogja

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 425 peserta mengikuti pelatihan tata upacara panggih penganten adat Surakarta dan Yogyakarta yang diselenggarakan Himpunan Ahli  Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati Kebumen, di Aula Gedung sekertaris daerah (Sekda) Kebumen, Minggu (15/10/2017).

    Para peserta adalah para perias penganten, fotrografer dan pranotocoro. Tak hanya dari Kebumen, mereka juga datang dari berbagai daerah, Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Batang, Banyumas. Kegiatan dibuka oleh Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, beserta istri yang sekaligus membuka acara ditandai dengan pemukulan gong.

    Dalam sambutannya Bupati Kebumen menyampaikan apresiasinya kepada Harpi Melati Kebumen yang telah bersinergi dan bekerja sama dengan pengusaha lokal di bidang manten seperti catering, gedung pertemuan, perhotelan dan lainnya.

    "Ini sangat bagus masyarakat kita sudah mulai menggunakan produk lokal seperti catering dari Kebumen bukan dari luar kota. Saya berharap dengan adanya pelatihan ini bisa memberikan  pemahaman bagi para perias dan pranotocoro di Kabupaten Kebumen sehingga nantinya Kebumen mempunyai perias dan pranotocoro yang handal," kata Yahya Fuad.

    Ketua Harpi Melati Kebumen, Hj Yuli Faqih, mengatakan acara tersebut bertujuan untuk membekali para perias muda dan pranotocoro tentang tata cara merias pengantin. Sekaligus memandu dan meluruskan sesuai pakem dan runtutan upacara adat Solo dan Jogja.

    "Sebagai bekal para perias muda yang mempunyai bakat autodidak, agar saat menerima job meriah manten tidak salah dan sesuai pakemnya karena ada perbedaan tata rias adat Surakarta dan Yogyakarta," katanya.

    Menurut Yuli Faqih, upacara adat Surakarta dan Yogyakarta memiliki perbedaan yakni mulai dari prosesi pemasangan Bleketepe, pasang tarub, siraman, midodareni, cukur rambut, pecah telur, hingga dodol dawet.

    "Banyak sekali perbedaan yang harus diketahui para perias, seperti tata upacara manten adat Solo manten menginjak telur kalau adat Jogja telur dipecah oleh perias, dan perbedaan sajian seperti dodol dawet," katanya.

    Acara yang memperagakan berbagai adegan tata upacara adat manten secara runtut tersebut juga mendatangkan narasumber perias keraton Yogyakarta Hj Inung Rifqi dan pranotocoro profesional, Dr Witgung Wratsongko, serta Ketua Harpi Melati Jawa Tengah Hj Joko Wahyudi.

    "Alhamdulillah baru kali ini kita bisa mengundang narasumber ternama, kami berharap dengan penjelasan para narasumber tersebut dapat memberikan bekal para perias Kebumen," tutup Yuli Faqih.(saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top