 |
| IMAM/EKSPRES |
Seperti terjadi di Desa Roworejo Kecamatan Kebumen. Beberapa masyarakat dari segala usia, mulai anak-anak, dewasa hingga orang tua banyak yang terserang wabah. Mereka pun membanjiri layanan kesehatan gratis yang digelar Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) setempat.
“Rata-rata gatal-gatal, flu, batuk dan deman,” ujar Petugas kesehatan PKD Roworejo Dwi Endang Hariyani yang menangani para korban banjir.
Terpisah, Kades Roworejo Amir Sholehudin mengatakan, banjir kemarin telah membuat enam RT dalam dua RW terendam. Meskipun itu merupakan bencana tahunan, namun banjir kemarin merupakan yang terbesar selama 35 tahun terakhir.
Adanya bancana banjir telah membuat sejumlah infrastruktur desa rusak. Terdapat aspal yang mengelupas, jalan yang retak hingga harta benda warga yang rusak. Jika ditaksir kerugian tentunya mencapai sekitar Rp 300 juta. “Banyak barang elektronik warga yang rusak seperti laptop, kulkas, sepeda motor dan lain sebagainya,” paparnya.
Amir juga menegaskan, untuk menambal tanggul yang jebol, bantuan karung dari BPBD Kebumen masih sangat kurang. Sebab untuk menambal setidaknya dibutuhkan 3.000 karung. Adapun bantuan karung yang diterima baru sepertiganya yakni 1.000 karung. Nantinya setelah masyarakat siap akan dilaksanakan kerja bakti menambal tanggul jebol.
“Mudah-mudahan nantinya segera ditemukan solusi yang tepat untuk menghadapi bencana banjir yang hampir setiap tahun melanda. Beruntungnya saat ini sawah petani belum ditanami sehingga memperkecil kerugian,”ucapnya. (mam)
