 |
| Mohammad Yahya Fuad |
"Pengalaman setahun lalu harus menjadikan kami selaku pemangku kebijakan harus lebih baik dan lebih bersih," kata Mohammad Yahya Fuad, pada forum tersebut.
Bupati menyadari, dimasa lalu jajarannya masih banyak yang belum bersih. Tetapi setelah adanya OTT KPK di Kebumen menjadi momentum untuk bersih-bersih.
"Kami punya masa lalu yang mungkin saja tidak baik dan tidak bersih. Tapi setelah OTT, kita selalu menjadinkan momentum lebih bersih. Tidak ada toleransi terhadap korupsi dan upeti," tegas bupati.
Lebih jauh, peristiwa OTT KPK di Kebumen setahun lalu harus menjadi pembelajaran bagi bupati dan jajarannya. Dengan kejadian tersebut, bupati berharap akan melahirkan kembali jiwa birokrasi yang sepenuh hati melayani. Pihaknya juga berharap birokrasi Pemkab Kebumen bisa membuat masyarakat lebih sejahtera, dengan berbagai kebijakan yang pro kesejahteraan rakyat.
Refleksi satu tahun OTT KPK di Kebumen diselenggarakan oleh pemerhati kebijakan publik, pegiat sosial media di Kebumen dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Selain bupati, hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Plt Sekda MahmudFauzi, Asisten Pemerintahan Sabar Irianto, Wakil Ketua DPRD Miftahul Ulum.
Kemudian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Slamet Mustolkhah, Kepala BAP3DA Djoenedi Fatkhurahman, Kepala Dinas Perkim LH Edi Rianto. Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiyono, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Azam Fatoni serta sejumlah pejabat lainnya.
Sejumlah pegiat sosial media juga hadir pada acara yang berlangsung gayeng itu. Diantaranya, Siswoto Adjie, Supri Yadi, Suryanto Noor Ahmad, Ahmad Ainul Yaqin, Mustika Aji hingga Hariyanto. (ori)
