Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Karanggedang Tulus Sumarman mengungkapkan, peristiwa memilukan itu berawal saat hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut sejak pukul 16.00 WIB sampai malam.
Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB tebing setinggi 15 meter tepatnya di Dusun Krajan RT 02/ RW 02 Desa Karnggedang, Kecamatan Bruno tiba-tiba longsor dan menimpa rumah Tarsono. "Kejadianya malam hari. Saat peristiwa longsor keadaan masih hujan, sehingga warga kebanyakan lagi istirahat," katanya.
Tulus menambahkan, saat kejadian Tarsono sedang tidur di rumahnya yang berukuran 5x12 meter itu bersama istrinya. Sehingga ia dan sang istri tidak sempat menghindar dari terjangan tanah longsor. Naas, nyawa Tarsono tak dapat diselamatkan, sedangkan istrinya Ngadisah (50) berhasil selamat dan mengalami patah tulang paha bagian kiri.
"Malam itu juga warga langsung mencari kedua korban. Selang beberapa lama ketemu, namun nyawa tidak tertolong," imbuhnya.
Dikatakan, bencana tanah longsor menelan kerugian materiil mencapai Rp 50 juta. Pasalnya, material longsoran tidak hanya menimbun rumah Tarsono, namun juga menutup akses jalan yang menghubungkan antar desa di wilayah tersebut. Sehingga hingga kini, warga masih bergotong royong membersihkan material longsor agar jalan segera bisa dilalui. "Di Desa Karanggedang sendiri terdapat 6 titik longsor, tapi yang terparah adalah yang menimpa rumah Tarsono," ucapnya. (ndi)
