• Berita Terkini

    Jumat, 20 Oktober 2017

    Kena Dampak TPA, Warga Wonorejo Geruduk DPRD Wonosobo

    AGUS/WONOSOBOEKSPRES
    WONOSOBO- Puluhan warga Kelurahan Wonorejo Selomerto yang tergabung dalam forum masyarakat terdampak tempat pembuangan akhir ( TPA) mendatangi gedung DPRD Wonosobo.  Mereka mengajukan lima tuntutan terkait dampak TPA bagi warga setempat.

    Kepala Kelurahan Wonorejo Selomerto Siping mengemukakan bahwa kehadiran warga wonorejo ke gedung DPRD untuk beraudiensi dengan komisi C DPRD Wonosobo yang membidangi masalah lingkungan hidup.

    “Kedatangan warga yang tergabung dalam fourm masyrakat terdampak TPA ke gedung wakil rakyat  untuk mengadukan dampak lingkungan, kesehatan maupun sosial,” katanya.
    Menurutnya, keberadanaan TPA Wonorejo  dianggap warga setempat cukup menganggu, utamanya dampak bau dan juga limba cair seperti lindi yang berasal dari penampungan sampah akhir.  “ secara umum permohonan warga ada lima point,” bebernya.

    Disebutkan permohonan tersebut meliputi jalan di area TPA bagi warga wonorejo menuju lahan pribadi yang letaknya berada di dekat area TPA. Kemudian pembangunan jalan dari kampung menuju TPA, karena selama ini petugas kebersihan  menggunakan jalan raya.

    Selanjutnya pembuatan jalur limbah lindi yangmelintas lahan milik warga, pengadaan transportasi pengangkut sampah untuk rumah warga wonorejo dan terakahir cek kesehatan gratis bagi warga terdampak polusi udara maupun bau.

    Menanggapi permintaan warga, Ketua Komisi C DPRD Wonosobo Wahyu Lembusuro Nugroho mengatakan bahwa beberapa permintaan warga terkait dampak TPA Wonorejo akan segera ditindaklanjuti.

    “Kita koordinasikan dengan OPD terkait, terutama  masalah teknis,” katanya.

    Sedangkan dari hasil monitoring langsung ke lokasi TPA, dirinya menilai bahwa ada sejumlah akses jalan yang tidak ditutup oleh pihak pengelola sampah, sementara  untuk jalur atau akses bagi warga akan dibuka sesuai keinginan warga setempat.

    “Kalau akses sebenarnya sudah ada dekat kolam lindi,  sedangkan untuk pembukaan akses di sebelah selatan tempat pengomposan akan segera di carikan solusinya, agar warga tidak terganggu,” terangnya.

    Wahyu juga menambahkan pembuatan jalur limbah lindi memang  baru sebagian yang dibuatkan jalur, selebihnya memang melalui saluran kecil yang jika terjadi hujan menggerus lahan warga. Terkait hal itu dirinya akan mendorng DPUuntuk melihat dari kajian teknis agar saluran air lindi bisa mengalir lancar ke sungai tanpa merusak lahan warga setempat. (gus)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top