• Berita Terkini

    Jumat, 27 Oktober 2017

    Ini Penjelasan Dokter Terkait Heboh Lelaki Melahirkan di Grobogan

    GROBOGAN – Kondisi Ganang Yudho Putra Duri, 17, remaja lelaki yang di perutnya terdapat janin berangsur membaik. Setelah janinnya dikeluarkan melalui operasi di RSI Sultan Agung Semarang pada Selasa pagi (24/10) lalu, pelajar SMA itu sempat tidak sadarkan diri dan dirawat di ruang ICU.

    "Saat ini kondisi anak saya sudah sehat. Masih dirawat intensif di RSI Sultan Agung Semarang," kata Ayah Ganang, Masduri kepada wartawan.

    Seperti diketahui, di dalam perut Ganang ada sebuah janin yang diduga dari saudara kembarnya. Orang tua Ganang mempunyai genetik kembar. Diduga sewaktu masih di rahim ibunya, Ganang memiliki saudara kembar. Hanya saja, janin kembarannya tidak berkembang dan menempel di tubuh remaja warga Panunggalan, Pulokulon, Grobogan.

    Janin laki-laki itu memiliki bobot tiga kilogram. Ketika dikeluarkan lewat operasi, janin tersebut sudah memiliki beberapa organ manusia. Seperti kaki dan tangan. Keberadaan janin di dalam perut Ganang terdeteksi setelah menjalani pemindaian alat CT scan oleh tim medis rumah sakit.

    Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr. Slamet Widodo mengatakan, hasil analisa sejumlah dokter, kasus seperti ini dikenal dengan nama janin dalam fetu atau varian teratoma matang. Proses pemisahan janin dalam kandungan yang gagal tumbuh dan malah menyatu di dalam tubuh si bayi yang lahir dengan sehat.

    "Jadi janin itu ikut hidup ke dalam tubuh kembarannya yang sehat.? Ini kondisi langka di dunia. Analisis Ganang memiliki saudara kembar diperkuat dengan kakaknya yang kembar. Operasi ini sangat berisiko,” katanya.

    Dokter Yusuf Antoni, dokter Obgyn di RSUD Dr R Soedjati Purwodadi juga mengatakan hal serupa. Apa yang dialami Ganang merupakan penyakit langka. ”Ganang mempunyai kembaran yang tidak bisa terpisahkan di dalam perutnya. Dulu janin kembarannya kecil sekali sehingga tidak dapat terdeteksi. Istilahnya rudimenter. Yakni organ yang tidak dapat berkembang lalu menempel di tubuh bagian dalamnya,” jelasnya.

    Yusuf juga menjelaskan kenapa janin di tubuh Ganang mampu tumbuh hingga memiliki berat tiga kilogram selama 17 tahun lamanya. ”Tubuh manusia memiliki banyak nutrisi yang teralirkan melalui pembuluh darah. Nah, selama di dalam perut Ganang, janinnya tetap mendapatkan nutrisi dan tumbuh. Meski tidak bernyawa,” ungkapnya.
    Selama di dalam rahim ibunya, kata Dokter Yusuf, satu sel telur dan satu sperma mereka mengalami pemecahan yang tidak sempurna. Bahkan tidak ada skat pemisahnya. Sehingga terjadilah kembar siam. Namun yang satu mati dan menempel di tubuh kembarannya.

    ”Itu bisa terjadi karena ada istilah yang satu berfungsi sebagai donor, yang satunya lagi sebagai resipien. Sehingga apabila yang satu tidak mendapatkan nutrisi dengan baik, maka isinya akan tersedot semua pada kembarannya yang tumbuh dengan baik. Itu yang disebut dengan teratoma,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Pendidikan RSI Sultan Agung Ken Wirastuti dalam jumpa persnya kemarin menegaskan, pemberitaan mengenai lelaki melahirkan itu tidak benar. Tidak pernah ada seorang laki-laki melahirkan. “Hal itu tidak benar (lelaki melahirkan). Di dunia manapun tidak ada laki-laki yang melahirkan. Organ tubuh yang dimiliki oleh laki-laki berbeda dengan perempuan,” katanya. (int/lil)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top