• Berita Terkini

    Rabu, 01 November 2017

    HIV-Aids 132 Capai Kasus, Kebumen Peringkat Pertama SeJawa Tengah

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kebumen sungguh bikin miris. Betapa tidak. Hingga semester pertama 2017, kasus HIV Aids di Kebumen mencapai 132 kasus. Sebuah angka yang menempatkan Kebumen duduk di peringkat pertama dengan temuan terbanyak kasus HIV-AIDS se Jawa Tengah.

    Hal itu terungkap dalam audiensi bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Jateng di Ruang Rapat Gedung F, Senin (30/10/2017). Dalam kesempatan itu juga terungkap, minimnya anggaran Pemkab untuk penanggulangan kasus penyakit mematikan tersebut.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, dr Rini Kristiani mengatakan ada 132 temuan kasus Hiv-Aids pada  semester pertama 2017 ini. Rinciannya, HIV mencapai 54  kasus dan AIDS  sebanyak 78 kasus.

    Dengan 132 kasus, Kebumen menjadi yang tertinggi se-Jateng. Di bawahnya, Kabupaten Brebes 100 kasus, Kabupaten Semarang 95 kasus, Batang 90 kasus dan Sragen 86 kasus.

    Pada kesempatan itu, Rini juga memaparkan sebaran kasus Hiv-Aids perkecamatan. Kecamatan Kebumen menjadi wilayah paling banyak dijumpai kasus Hiv Aids, yakni sebanyak 95 kasus. Disusul, Kecamatan Puring 58 kasus dan Kecamatan Petanahan 56 kasus.

    Namun demikian, Rini mengatakan, bukan berarti angka tersebut semata-mata berkonotasi negatif. Mengingat, masih banyak penderita HIV-Aids yang enggan memeriksakan diri. Kalaupun angka kasus di Kebumen tinggi, katanya, tak lepas dari kerja keras Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Kebumen. "Jadi kasus ini bukan semata-mata karena tingginya kasus HIV-AIDS. Tetapi juga kinerja dari tim KPA Kebumen yang bekerja maksimal,"ujar Rini.

    Sementara itu, Sekretaris KPA Kebumen, Wahib Tamam, pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya tahun ini tidak menerima bantuan dana hibah dari APBD Kebumen. Akibatnya, sejumlah kegiatan terhambat dengan ketiadaan anggaran dari pemerintah daerah.

    Tamam mengaku tidak tahu persis mengapa tahun ini KPA tidak mendapat bantuan dana hibah. Padahal, tahun-tahun sebelumnya selalu menerima alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp 200 juta.

    "Dalam pembahasannya dulu itu kan pasca OTT KPK, saat itu dalam masa transisi. Cuma sampai akhirnya nggak dapat saya nggak tau," kata Wahib Tamam.

    Selama tahun ini, kata Kabag Kesra Setda Kebumen, untuk berbagai kegiatan KPA "nebeng" ke Bagian Kesra. "Kalau untuk honor dari tiga orang staf itu ada anggaran dari Global Fund, kalau untuk kegiatan-kegiatan lain sementara melekat dengan Bagian Kesra," ujarnya.

    Namun demikian, Wahib memastikan pada tahun 2018 KPA Kebumen akan kembali mendapat bantuan dana hibah dari APBD sebesar Rp 200 juta. "Kita akan kawal sampai gol," tegasnya. (ori/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top