• Berita Terkini

    Rabu, 25 Oktober 2017

    Densus Tangkap 9 Terduga Teroris di Lima Kota

    JAKARTA – Densus 88 Antiteror Polri secara mendadak melakukan penangkapan berantai kemarin (24/10). Tak tanggung-tanggung, ada sembilan terduga teroris yang ditangkap. Mulai makcomblang Novi, pengantin bom panci, hingga amir Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Pekanbaru. Kesembilan terduga teroris dibekuk di lima tempat berbeda, yakni Luwu Timur (Sulsel), Pekanbaru (Riau), Kendal dan Sukoharjo (Jateng), serta Ponorogo (Jatim).


     Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan, sembilan terduga teroris itu dibekuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Terduga teroris di Sulsel dibekuk sekitar pukul 07.00 Wita di Desa Timampu, Luwu Timur. Terduga teroris bernama Bakri alias Bakri Barocong alias Aslam.


    ”Dia bersama sejumlah orang membuat pelatihan pembuatan bom. Bakri membawa bom. Bom-bom itu digunakan dalam rencana menyerang gubernur Sulsel enam tahun lalu,” terang Rikwanto.


    Selanjutnya, diciduk lima terduga teroris di Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 07.00. Kelimanya adalah Yoyok, Wawan, Benny Samsu, Handoko, dan Nanang Kurniawan. Yoyok diduga mengikuti semacam latihan militer dan merancang serangan ke sebuah polsek di Riau. ”Wawan diduga adalah amir JAD Pekanbaru yang melakukan baiat di Bukit Gema, Riau, dan memotivasi anggotanya menyerang polsek,” paparnya.


    Benny Samsu yang disergap hampir bersamaan dengan Wawan adalah anggota yang ikut latihan di Bukit Gema dan Jambi. ”Dia juga mengetahui rencana teror di polsek. Nanang itu juga anggota. Keterlibatannya masih didalami,” ujarnya.


    Lalu, untuk penangkapan di Kendal, Jateng, satu orang bernama M. Khoirudin dibekuk kemarin pagi. Dia diduga memberikan dana untuk kelompok Hendro Fernando yang terhubung dengan Mujahidin Indonesia Timur. ”Kami telusuri dananya dari mana,” ucapnya. Masih di Jateng, dari Sukoharjo ada Hasby. Dia ditangkap kemarin sekitar pukul 11.00.


    Di Ponorogo densus juga membekuk Hendrasti Wijanarko alias Jarwoko. Dia memiliki akun Telegram Lir Ilir yang punya satu grup bersama Bahrun Naim, WNI yang telah bergabung dengan ISIS. ”Jarwoko inilah yang diduga merekrut Solikhin, yang merencanakan serangan ke istana,” urainya.

    Jarwoko juga diduga membantu pernikahan Novi, pengantin bom dengan sasaran istana, dengan Nur Solikhin yang telah tertangkap. ”Kami sedang memeriksa mereka semua saat ini,” imbuhnya.


    Menurut Rikwanto, densus akan mendalami dan mengembangkan semua penyidikan kasus terorisme. Dengan demikian, jaringannya yang masih bebas bisa diketahui dan dicegah untuk melakukan aksi teror lainnya. ”Kita tidak ingin terjadi teror lain,” tuturnya. (idr/c9/nw)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top