• Berita Terkini

    Rabu, 25 Oktober 2017

    39 Orang Ikuti Seleksi Tahap II Dewan Pendidikan

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 39 orang dari berbagai latar belakang profesi dan pendidikan mengikuti seleksi tahap II untuk menjadi anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Kebumen periode 2017-2022. Sebelumnya mereka telah lolos seleksi administrasi sebagaimana diumumkan dalam laman disdik.kebumenkab.go.id .

    Seleksi tahap II berupa wawancara, dipimpin langsung Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen selaku Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Dewan Pendidikan, Ahmad Ujang Sugiono. Wawancara dilakukan di Ruang Rapat Disdik Kabupaten Kebumen Selasa (24/10/2017) pagi sampai sore.

    Beberapa nama yang lolos seleksi tahap I di antaranya pernah duduk dalam Dewan Pendidikan periode sebelumnya, yakni Warjan dan Mundir Hasan. Dari kalangan perguruan tinggi ada Agus Hasan Hidayat (Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Kebumen), Rosma Evawati, Wenny Marlini dan Tusiyah (Politeknik Dharma Patria), Nurhidayah (IAINU) dan Herniyatun (STIKES Muhammadiyah Gombong).

    Beberapa yayasan penyelenggara pendidikan formal mengirim wakilnya seperti Amin Asngadi (Yayasan Al Furqon), Haryoko (Yayasan Ibnu Abbas Kebumen), Mustolih (Lembaga Ma'arif NU) dan Sri Peni (Perguruan Taman Siswa).

    Budayawan juga tidak ketinggalan diwakili Sabur Herdian Raamin (Yayasan Warisan Budaya Gombong) dan Teguh Eko Budi Santoso (Dewan Kesenian Daerah Kebumen). Sementara dari kalangan guru ada Amad Mudasir (SMK Pembangunan 1 Kutowinangun), Amir Susanto (MGMP IPS), Nurul Aini (SMKN 1 Kebumen).

    Mewakili ormas ada Siti Mardiyah (Fatayat NU), Subinar dan Siti Nurul Komariyah (Muhammadiyah), Triswanto (PGRI) serta Wiwik Widiarti dan Yuniati Zainul Khasanah (PKK). Tak ketinggalan dari perorangan ada Ainul Yaqin (Petanahan), Arid Usadi (Kebumen) dan Robertus Ruby Haryanto (Klirong).

    Sesuai pengumuman Disdik Kebumen nomor: 420/4881/2017 tanggal 4 Oktober 2017, calon anggota Dewan Pendidikan bisa berasal dari pakar pendidikan, penyelenggara pendidikan, pengusaha, organisasi profesi. Kemudian pendidikan berbasis kekhasan agama atau sosial budaya, pendidikan bertaraf internasional, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan organisasi sosial kemasyarakatan.

    Salah seorang peserta seleksi, Yuniati Zainul Khasanah berharap Dewan Pendidikan nantinya tidak hanya beranggotakan para praktisi pendidikan sehingga bisa membantu menginformasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pendidikan kepada publik. 
    "Karena itu, menurut saya Dewan Pendidikan jangan diisi praktisi pendidikan semua. Perlu ada figur yang bisa mengkomunikasikannya kepada publik," pungkasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top